Logo

Presiden Minta Capres Tidak Politisasi Agama Jelang Pemilu

Presiden Joko Widodo hadiri Munas HIPMI ke-17, di Solo, Senin (21/11/202). (Foto: Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

dwnoerinsul222_640_6

INFOSULAWESI.com, SOLO -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan para calon presiden dan wakil presiden mendatang untuk tidak melakukan politisasi suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA). Terlebih Indonesia akan melaksanakan pesta demokrasi pemilihan umum (Pemilu) pada 2024.

"Debat ya silakan, debat gagasan, ide membawa negara ini lebih baik, silakan. Tapi jangan sampai panas, apalagi membawa politik-politik SARA, tidak! Jangan!" ucap Presiden saat menghadiri Munas HIPMI ke-17 di Surakarta, Senin (21/11/2022). 

Kepala Negara kerap menyerukan untuk tidak memanfaatkan isu agama dalam politik. Menurutnya, bangsa Indonesia pernah terkena dampak negatif dari politisasi agama maupun SARA. 

"Lakukan politik-politik gagasan, politik-politik ide. Tapi jangan masuk ke politik SARA, politisasi agama, politik identitas jangan," ujarnya. 

Presiden mengingatkan para calon presiden dan wakil presiden untuk membawa suasana politik agar tetap sejuk.  "Sekali lagi saya ingatkan, kepada para capres dan cawapres untuk membawa suasana politik kita menuju 2024 betul-betul hangat, syukur bisa adem," katanya. 

Presiden mengingatkan saat ini situasi dunia sedang tidak normal. Berbagai krisis mengancam situasi ekonomi dan sosial banyak negara. 

Menurutnya, jika ancaman krisis ditambah dengan instabilitas politik, maka tingkat kerentanan akan meningkat. Ia tidak ingin masalah bertambah semakin berat untuk Indonesia. 

"Saya titip dalam kondisi dunia yang sangat rentan seperti ini kita semua menjaga. Agar kondusivitas situasi politik itu tetap adem," ucapnya.