Logo

TGH Hazmi Hamzar, Ulama NTB Puji Diplomasi Puan Maharani soal Museum Nabi Muhammad

Puan Maharani dan Syekh Yahya Al-Kinany. (Foto: Istimewa)

INFOSULAWESI.com, NTB -- Ulama dari Nusa Tenggara Barat (NTB) TGH Hazmi Hamzar memuji diplomasi Ketua DPR Puan Maharani terkait pembangunan Museum Nabi Muhammad SAW di Indonesia. Menurut Hazmi, pembangunan pusat kegiatan Islam tersebut dinilai sebagai langkah yang sangat tepat.

“Menurut saya semua ormas (organisasi masyarakat) Islam dan para ulama dan habib serta umat Islam di Indonesia pasti mendungkung langkah ibu Puan tersebut. Indonesia rakyatnya mayoritas muslim dan umat islam terbanyak di dunia, sehingga museum itu nanti bisa dijadikan pusat belajar tentang keislaman,” kata Hazmi, Minggu (12/6/2022).

Ketua pembina Majelis Ulama Indonesia (MUI) NTB tersebut mengatakan sebagai negara yang dikenal basis Islam dan masyarakatnya sangat religius, maka Indonesia sangat tepat memiliki Museum Nabi Muhammad. Selain sebagai pusat belajar keislaman, museum itu juga akan menjadi devisa negara dari hasil kunjungan.

“Imbasnya akan semakin banyak kunjungan ke Indonesia dan mengangkat perekonomian masyarakat setempat. Sekali lagi, pembangunan museum itu sangat berarti,” ujarnya.

Diketahui, Puan mengunjungi Museum Internasional Sejarah Nabi Muhammad SAW dan Peradaban Islam di Madinah, Arab Saudi, Senin (30/5/2022). Puan yang datang atas undangan dari Liga Muslim Dunia, disambut hangat oleh Direktur Utama Pameran dan Museum Internasional Sejarah Nabi Muhammad SAW dan Peradaban Islam Syekh Yahya Atiyah Al-Kinany dan Ketua Yayasan Wakaf Assallam Syekh Nashir Az-Zahroni.

Mantan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) ini menyampaikan dukungan atas pembangunan Museum Nabi Muhammad di Indonesia kepada perwakilan Liga Muslim Dunia. Puan berterima kasih, karena Indonesia dipercaya sebagai negara pertama di luar Arab Saudi yang akan didirikan Museum Internasional Sejarah Nabi Muhammad SAW dan Peradaban Islam.

“Kami berharap agar Museum Nabi Muhammad SAW di Indonesia bisa segera terbangun, sehingga kami umat Islam yang ada di Indonesia dan dari berbagai belahan dunia lainnya bisa mengenal dan mencintai Nabi Muhammad dengan lebih lagi,” kata Puan. (B1)