INFOSULAWESI.com, JENEPONTO -- Bupati Jeneponto Iksan Iskandar menyebut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang memasukkan Jeneponto sebagai daerah termiskin daerah di Sulsel di tahun 2022, adalah data yang sangat keliru.
Ia mengatakan, BPS hanya mengambil data tunggal, hanya sumbernya dari penerima bantuan sosial.
"Tanya statistik kalau itu pertanyaanmu. Karena kan yang dijadikan sampel atau data adalah penerima bantuan," ujarnya kepada awak media pada hari Senin (20/6/2022).
Iksan Iskandar menganggap bahwa data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) ini diambil dari desa tersebut.
Padahal warga desa di Jeneponto banyak yang mampu tetapi tetap saja diberikan bantuan.
"Yang menerima bantuan di desa adalah datanya dari desa. Anda tidak tahu bagaimana tidak akuratnya itu data karena data-data itu meskipun orangnya tidak layak miskin dikasi masuki orang layak diberi bantuan," katanya.
Jeneponto dianggapnya miskin lantaran BPS selama ini hanya melakukan proses penelitian lima tahun sekali.
"Hasil penelitiannya, metode penelitian kan hanya sekali dalam melakukan penelitian. Jadi anda sendiri yang tafsirkan bagaimana. Kan metode sumplingnyakan tidak bagus. Yang kedua jarak penelitiannya itu kan lima tahun sekali," tutupnya.
Berdasarkan dengan hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengeluarkan data terbaru bahwa ada lima Kabupaten di Sulsel masuk dalam kategori termiskin di tahun 2022
Kabupaten Jeneponto dengan persentase 14,28 persen, Pangkep 14,28 persen, Luwu Utara dengan persentase 13,59 persen, Luwu 12,52 persen dan Enrekang 12,47 persen.