INFOSULAWESI.com, JAKARTA -- NAMA Erina Gudono belakangan ini banyak disebut-sebut setelah diketahui dekat dengan putra ketiga Presiden Joko Widodo.
Tak aneh banyak yang penasaran dengan profil Erina Gudono yang bernama lengkap Erina Sofia Gudono.
Ia biasa dipanggil Erina, beragama islam dan lahir di Amerika Serikat seperti dikutip dari laman Puteri Indonesia.
Ia lahir pada 11 Desember 1996 merupakan anak ke 3 dari 4 bersaudara, yang tumbuh dan besar di Kota Pelajar, Yogyakarta.
Erina menempuh pendidikan di UGM Manajemen keuangan dan melanjutkan pendidikan Columbia University Master of Public Administration.
Erina juga sempat mengikuti pendidikan di The Chinese University of Hong Kong dan Showa Women's University di Jepang.
Erina Gudono diberitakan akan dinikahi Kaesang Pangarep setelah Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa menggantikan Wali Kota itu sambil menyebutkan Gibran Rakabuming sedang sibuk.
Teguh Prakosa mengatakan Gibran sedang mempersiapkan kegiatan menjelang pernikahan sang adik, Kaesang Pangarep.
Setelah itu, Erina Gudono dan Kaesang Pangarep diberitakan akan melangsungkan pernikahan pada bulan Desember 2022 di Surakarta.
Walau begitu, hingga saat ini belum disebutkan tanggal acara pernikahan keduanya.
Saat ini, Erina bekerja sebagai Finance Analyst di international investment bank.
Erina banyak meraih prestasi dan penghargaan internasional, salah satunya Indonesia Delegate in Harvard World Model United Nation 1st Winner in Business Project Competition in Tokyo, Japan.
Ia juga pernah meraih 1st Winner in Essay Competition to represent Indonesia in Australia Libertarian Conference, 1st Winner of AIESEC Social Initiative Competition, 1st Winner of National Business Plan Competition.
Prestasinya membuat gadis ini tercatat sudah mendapat lima beasiswa. Ia juga tercatat sebagai finalis Puteri Indonesia.
Erina sangat menyukai budaya jawa dan bahkan fasih menulis membaca aksara jawa.
Erina memiliki advokasi tentang masalah kesenjangan ekonomi di Yogyakarta.
Ia menyoroti perempuan dan anak-anak dalam kemiskinan menjadi kelompok yang paling terkena dampak.
Juga pada anak-anak yang sangat rentan dan tidak memiliki kesempatan atau akses ke dunia pendidikan.***
Sumber: Berbagai Sumber