INFOSULAWESI.com, JAKARTA -- Para mahasiswa yang berunjukrasa di kawasan Patung Kuda Jln MH Thamrin Jakarta membakar keranda mayat. Mereka mengajukan sejumlah tuntutan menyertai penolakan atas kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
"Ini jadi bentuk perlawanan kita! Innalillahi, telah mati keadilan bagi rakyat Indonesia," tegas orator aksi, di kawasan Patung Kuda, Selasa (13/9).
Pembakaran keranda mayat ini dilakukan tepat di depan kawat berduri yang menjadi batas akhir dari aksi massa sebelum dapat melanjutkan perjalanan ke arah Istana Negara.
Sejumlah mahasiswa tampak mencoba merusak kawat berduri dengan menggunakan raket tenis. Seakan menjadi bentuk perlawanan lain yang disampaikan oleh rakyat Indonesia.
Para mahasiswa menyampaikan lima tuntutan terhadap pemerintah terkait penolakan mereka terhadap kenaikan harga BBM.
Pertama, menolak kenaikan harga BBM yang akan berdampak secara signifikan terhadap berbagai sektor krusial masyarakat.
Kedua, menuntut pemerintah untuk lebih mengandalkan penggunaan APBN untuk meredam dampak krisis energi global.
Ketiga, menuntut pemerintah untuk menyelesaikan berbagai permasalahan struktural terhadap penyaluran BBM subsidi dibanding melakukan kebijakan pintas tanpa perhitungan yang matang di masa mendatang.
Keempat, mendesak pemerintah untuk menjaga stabilitas harga berbagai komoidtas pangan, yang mulai mengalami kenaikan sejak melambungnya harga BBM subsidi di Indonesia.
Kelima, meminta pemerintah untuk dapat mengefektifkan penyaluran bantuan kepada masyarakat miskin yang terdampak dari kenaikan harga BBM.
Sebelumnya, ratusan mahasiswa mulai memadati kawasan Patung Kuda pada pukul 15.30 WIB. Mereka juga membentangkan berbagai spanduk berisi tulisan penolakan terhadap kenaikan harga BBM.
Sumber: Bisnis.com, Berbagai Sumber