INFOSULAWESI.com, JAKARTA -- Polri menyampaikan, korban tragedi Kanjuruhan mencapai 125 orang meninggal dan 465 orang luka-luka. Tragedi itu terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, seusai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya.
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengungkapkan, berdasarkan informasi terbaru dari Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Kapusdokkes), sebanyak 125 orang meninggal. Sebanyak 467 orang luka-luka dan sebanyak 406 orang luka ringan, 30 orang luka sedang, dan 29 orang luka berat.
"Untuk jumlah korban meninggal dunia masih tetap 125 orang sampai dengan hari ini ya. Kemudian, untuk jumlah korban luka ada 467 orang. Dengan perincian luka ringan ada 406 orang, kemudian luka sedang ada 30 orang, dan luka berat ada 29 orang," kata Dedi kepada wartawan di Polres Malang, Selasa (4/10/2022).
Dikatakan Dedi, dari korban luka-luka tersebut, sebanyak 59 orang masih dirawat di berbagai rumah sakit.
Kronologi kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Kepanjen Kabupaten Malang:
1. Pukul 21.58 WIB
Setelah pertandingan selesai, pemain dan ofisial Persebaya Surabaya dari lapangan masuk ke dalam kamar ganti pemain dan dilempari oleh Aremania dari atas tribun dengan botol air mineral, air mineral gelas dan banyak benda lainnya.
2. Pukul 22.00 WIB
Saat pemain dan ofisial Pemain Arema FC dari lapangan berjalan masuk menuju kamar ganti pemain, suporter Arema (Aremania) turun ke lapangan dan menyerang pemain dan ofisial Arema FC, oleh petugas keamanan dilindungi dan dibawa masuk ke dalam kamar ganti pemain.
Selanjutnya Aremania yang turun ke lapangan makin banyak dan menyerang aparat keamanan, karena Aremania makin brutal dan terus menyerang aparat keamanan serta diperingatkan beberapa kali tidak dihiraukan, kemudian aparat keamanan mengambil tindakan dengan menembakkan gas air mata ke arah suporter yang menyerang tersebut. Tembakan gas air mata juga ada yang ke arah tribun.
Di sisi lain, suporter Aremania di tribun masih banyak. Kemudian Aremania yang berada di tribun berlari membubarkan diri keluar stadion.
Kemudian pihak keamanan masuk ke dalam lobi dalam stadion kanjuruhan dan standby di lobi depan pintu VIP.
5. Pukul 22.30 WIB
Sesaat rombongan pemain dan ofisial Persebaya Surabaya dengan menggunakan kendaraan rantis dan pengawalan akan bergerak meninggalkan Stadion Kanjuruhan.
Aremania mengadang dengan meletakkan pagar besi pembatas di jalur sebelum pintu keluar Stadion Kanjuruhan serta melempari kendaraan rombongan dengan paving, botol air mineral, batu, kayu dan banyak lainnya.
Kemudian Aremania juga merusak 2 unit mobil Patwal Sat Lantas dan membakar 1 unit truk Brimob dan 2 unit mobil di pintu masuk depan Stadion Kanjuruhan.
Selanjutnya Aremania yang mengadang tersebut dibubarkan oleh aparat keamanan dengan menembakkan gas air mata. Rombongan tertahan karena jalan masih diadang oleh pagar besi pembatas pada jalur yang dilalui. (**)