Logo

Beredar Viral Hasil Uji Pertalite Ternyata RON 86, Simak Penjelasan Pakar Energi

Hasil uji Pertalite ternyata RON 86? simak penjelasan pakar energi. (Foto/Twitter.)

INFOSULAWESI.com, JAKARTA -- Usai viral berita perubahan warna dan pemborosan penggunaan Pertalite, kini viral mengenai Pertalite yang beredar saat ini memiliki Kualitas Research Octane Number (RON) hanya 86.

Kualitas Pertalite yang lebih rendah ini ramai diperbincangkan di media sosial, terutama Twitter dan Tiktok dengan memperlihatkan foto pengetesan Pertalite menggunakan sebuah alat. Hasil uji pada alat tersebut tertera Pertalite memiliki RON 86.

Menanggapi hal tersebut, Ahli Konversi Energi Institut Teknologi Bandung (ITB), Tri Yuswidjajanto dalam Youtube Bensin Kita, menjelaskan bahwa alat pengukur oktan berstandar internasional adalah Coordinating Fuel Research (CFR). Alat tersebut juga merupakan alat yang biasa digunakan oleh Pertamina untuk mengukur produk BBM.

"Coordinating Fuel Research (CFR), mesin yang biasa digunakan Pertamina untuk mengukur angka oktan pada BBM, untuk menguji sampel bahan bakar dengan CFR tidak sembarang orang yang boleh melakukannya, hanya operator yang memiliki sertifikat," ucap Yuswidjajanto dikutip dalam channel YouTube Bensin Kita.

Sementara itu, alat ukur oktan yang dijual di pasar pada umumnya, yakni Oktan Analyzer Portabel, dinilai kurang akurat.

"Kenapa hasilnya berbeda (dengan Oktan Analyzer Portabel), mesin CFR adalah alat oktan yang berlaku secara internasional. Cara kerja mesin menduplikasi seperti mesin kendaraan, hasilnya dapat dijadikan acuan," papar Yuswidjajanto.

Di sisi lain, PT Pertamina (Persero) telah menepis kabar yang beredar terkait hasil uji Pertalite adalah RON 86.

Dilansir dari IDXchannel, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, mengatakan alat pengukur RON BBM yang digunakan seperti di media sosial tidak bisa dipertanggungjawabkan.

Dia mengungkapkan alat pengujian RON yang akurat harus mengacu kepada metode standar seperti ASTM RON method. Dengan standar tersebut, seluruh proses pengujian dapat divalidasi dan alat yang digunakan selalu dikalibrasi.

"Pada gambar tersebut, Pertamina tidak dapat memastikan alat yang digunakan dalam pengujian RON. Jika alat yang digunakan tersebut adalah Oktan Analyzer Portable, alat tersebut juga harus terbukti sudah terkalibrasi menggunakan certified reference material secara berkala," kata Irto.

Irto menuturkan, Lembaga Penelitian dan Pengembangan Industri Minyak dan Gas bumi (Lemigas) Kementerian ESDM juga sudah menguji 6 sampel Pertalite di SPBU wilayah Jakarta.

"Seluruh sampel menunjukkan hasil atau spek Pertalite masih sesuai dengan ketentuan Dirjen Migas No. 0486.K/10/DJM.S/2017 tentang Standar dan Mutu (Spesifikasi) BBM Jenis Bensin RON 90 yang Dipasarkan di Dalam Negeri," tandasnya.***

Sumber: YouTube, Berbagai Sumber, idxchannel