INFOSULAWESI.com, GOWA -- Curah hujan yang tinggi di Sulawesi Selatan, khusunya di Kabupaten Gowa menyebabkan terjadinya tanah longsor dan luapan air sungai. Rabu 16 November 2022.
Akibatnya, jalan penghubung Kecamatan Parangloe ke Malino Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa terputus akibat tertimbun material longsor.
Selain tanah longsor, sejumlah wilayah di Kecamamatan Parangloe, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan juga terdampak akibat luapan air.
Informasi yang dihimpun Mediumindonesia.com, dikabarkan dua orang warga ditemukan meninggal dunia dan dua lainnya masih dalam pencarian.
Korban yang ditemukan meninggal dunia diketahui bernama Nuraeni (47) dan Sunaria (39) warga Kecamatan Sinjai Barat, Kabupaten Sinjai.
Kasi Humas Polres Gowa AKP Hasan Fadhlyh saat dikonfirmasi turut membenarkan penemuan dua korban meninggal dunia pada peristiwa tersebut.
“Berdasarkan informasi yang kami dapatkan bahwa ada dua orang warga yang telah meninggal dunia, dua masih dalam tahap pencarian dan dua orang ditemukan dalam keadaan selamat,” jelasnya.
Korban masih dalam pencarian masing-masing bernama Dg Ngaseng dan Jumriah (37). Sementara korban selamat yakni Cindy Regina Putri (17) dan Kahar (47).
Hasan mengungkapkan, tanah longsor yang menutup jalan poros Kecamatan Parangloe berasal dari bukit yang terjal dan struktur tanah dalam keadaan labil.
Sementara luapan air berasal dari sungai Balang Malino (Jembatan Lebong) Dusun Bontoloe, Desa Lonjoboko dan Sungai Rakikang, Dusun Bontojai, Desa Borisallo, Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa.
Hingga berita ini diterbitkan, tim evakuasi dari jajaran Polsek Parangloe dan instansi terkait serta masyarakat masih melakukan pencarian di lokasi terhadap korban yang belum ditemukan.