INFOSULAWESI.COM, MAKASSAR - Masa kini, Kartini adalah manifestasi perjuangan dan kesuksesan bagi seluruh perempuan Indonesia. Dia tampil menjadi mesin penggerak demi terciptanya emansipasi di Tanah Air.
Perjuangan Kartini tak perlu diragukan lagi, dan sesungguhnya belum berakhir. Toh, semangatnya untuk terus maju dan sukses di berbagai bidang, harus tetap dinyalakan. Tak terkecuali di organisasi Apoteker. Para perempuan Indonesia harus bisa tampil sebagai inspirasi.
Dikaitkan dengan sosok Kartini, salah satu apoteker Indonesia asal Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Haslinda menemukan "Jalan lain" mengabdi dan mewakafkan diri di organisasi Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) untuk jalan panjang kesejahteraan anggotanya.
Waktu remaja, wanita kelahiran tahun 1967 ini dari awal memang bercita-cita sebagai Apoteker. Linda sapaan karibnya memimpikan dirinya bisa mengabdi lewat bidang kesehatan terutama untuk kesejahteraan para apoteker di indonesia.
Gayung bersambut, semenjak berada di PC Makassar, Linda begitu aktif dan banyak berkomunikasi dengan anggota apoteker yang ada di Makassar.
Sebagai Sekertaris PC IAI Makassar, Lindah lebih intens menyoal soal jasa, insentif dan gaji apoteker di Makassar. Ia juga memiliki cita cita menjadikan apoteker sebagai profesi teladan yang mampu di hargai di masyarakat.
Selain itu, ia bercita-cita meningkatkan kesejahteraan anggotanya melalui gaji minimal UMR dan UMP. Dirinya juga sangat aktif di bidang kemanusiaan dan tanggap bencana.
Tak tanggung-tanggung, ia selalu menurunkan tim di setiap kejadian bencana, baik di Sulawesi Selatan maupun di Sulawesi Barat. Faktanya, baru-baru ini, Linda menurunkan tim apoteker di bencana banjir di Sudiang dan Antang, Kota Makassar.
Bagaimana saat Linda duduk di bangku kuliah? Tentu saja orang-orang akan mengetahui bahwa dirinya merupakan mahasiswi yang sangat aktif berkontribusi terhadap organisasi.
Karena begitu aktif, saat itulah dia mulai belajar menemukan kemampuan dalam dirinya. Kerja keras dan sabar menurutnya menjadi kunci sukses seseorang dalam menghadapi beratnya kehidupan.
Seperti yang dilakukannya usai lulus sarjana, Linda diterima menjadi tenaga honorer di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Makassar dan menjadi Asisten Dosen di Akper Makassar.
"Tidak ada kesuksesan yang diraih dengan instan. Kerja keras tiap hari membentuk karakter dan kepribadian sebagai wanita mandiri, mengajar sebagai dosen meletakkan pondasi dan mencerdaskan kehidupan bangsa serta menjadi apoteker guna memberikan edukasi obat kepada masyarakat agar masyarakat paham, sadar dan tidak keliru tentang penggunaan obat," katanya kepada INFOSULAWESI, Rabu (11/1/2023).
Bagi Linda, mimpinya menjadi orang berguna sudah terobati dengan dirinya menjadi Apoteker. Alumnus Apoteker Universitas Hasanuddin Makassar 1997 itu pun memilih menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Lingkup Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan.
Wanita yang dikenal tegas dan tangguh ini menjadi salah satu apoteker yang akan ikut berkontestasi menjadi pemimpin apoteker di Makassar. Bermodal pengalaman organisasi ia ingin memberi warna baru di PC IAI kota Makassar yang ia sebut "Jalan Lain Abdi Diri". (*)