Analisa Berita Nasional, Rabu, 6 Agustus 2025
EKONOMI
1. Direktur Segara Research Institute Piter Abdullah, mempertanyakan angka pertumbuhan ekonomi kuartal II-2025 sebesar 5,12%, yang diumumkan BPS. Menurut dia, angka itu tak sejalan dengan sejumlah indikator ekonomi, seperti konsumsi rumah tangga yang melambat, penerimaan pajak (PPN) yang menurun, dan Purchasing Managers’ Index (PMI) yang melemah. Angka Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang melonjak 6,6% (yoy), menurut dia, sulit dijelaskan jika dikaitkan pelemahan persepsi pelaku usaha yang tergambar dari penurunan PMI. Jika pelaku usaha pesimis, logikanya mereka akan menahan investasi.
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira, meragukan keakuratan data yang digunakan BPS. Salah satu kejanggalan adalah konsumsi rumah tangga yang tumbuh 4,97%. Sedikit lebih tinggi dibanding 4,95% di kuartal I-2025. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga 4,95% itu, tidak mungkin menyebabkan pertumbuhan ekonomi bisa 5,12%, yang seharusnya di atas 5%. Selain itu, disebut pertumbuhan industri pengolahan 5,68%, sementara PMI manufaktur turun dari 47,4 pada Mei menjadi 46,9 pada Juni. Data itu juga tidak mencerminkan kondisi riil di mana terjadi PHK massal di industri padat karya, bahkan sektor hilirisasi nikel berhenti produksi.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, membantah tuduhan BPS memoles data pertumbuhan ekonomi. Ia menjawab keraguan publik dengan mengutip data BPS. Misalnya, konsumsi masyarakat yang tumbuh tinggi 4,97% yang berkontribusi 54% terhadap PDB. Lalu, investasi tumbuh 6,99%, transaksi di eceran meningkat, transaksi uang elektronik meningkat 6,26%, transaksi marketplace tumbuh 7,55% secara kuartalan (qtq). Juga dari diskon tiket transportasi sehingga wisatawan domestik dan asing tumbuh 22,3% dan 23,32%. Ia juga memaparkan hampir 3,6 juta lapangan kerja tercipta.
2. Menkeu Sri Mulyani mengungkapkan, pemerintah menyiapkan stimulus ekonomi senilai Rp 10,8 triliun untuk kuartal III-2025. Diharapkan dengan stimulus ini pertumbuhan ekonomi tetap terjaga. Stimulus itu diarahkan untuk mempercepat program-program prioritas Presiden Prabowo, seperti Makan Bergizi Gratis, pembangunan Sekolah Rakyat, Koperasi Desa Merah Putih, serta fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP). Ia juga memastikan, belanja pemerintah akan semakin terakselerasi di triwulan ketiga tahun ini. Sepanjang kuartal II-2025 telah digelontorkan stimulus senilai Rp 24,4 triliun yang berhasil mendongkrak pertumbuhan ekonomi 5,12% (yoy).
3. Anggota Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Firman Hidayat menilai aktivitas judi online (judol) dapat menghambat pertumbuhan ekonomi nasional, dengan pengurangan porsi mencapai 0,3% terhadap PDB. Sebab, menurut dia, judol dapat mengganggu laju pertumbuhan ekonomi, lantaran dana yang dipakai untuk judol akan lari ke luar negeri sehingga menghapus efek berlapis (multiplier effect) ekonomi yang seharusnya terjadi di Indonesia.
Sementara Direktur Eksekutif Katadata Insight Center, Fakhrido Sus Rahadiansyah mengungkapkan, 71% dari 9,8 juta pemain judol sepanjang 2024 berpendapatan bulanan di bawah Rp 5 juta. Sementara penghasilan Rp 10-50 juta dan Rp 50-100 juta proporsinya masing-masing 9% dan 5%. Fakta ini menunjukkan, masyarakat kelas bawah menjadi kelompok paling rentan terdampak secara ekonomi dan sosial akibat aktivitas ilegal tersebut.
POLITIK
1. Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap 6 terduga teroris di sejumlah daerah. Salah satu terduga teroris berinisial MZ, yang ditangkap di Aceh adalah aparatur sipil negara (ASN) Kementerian Agama. Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko hari ini menjelaskan, 6 terduga teroris itu ditangkap di wilayah Aceh, Jawa Barat, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Tengah. Namun, ia tidak menjelaskan secara detail nama organisasi yang menjadi afiliasi para terduga teroris tersebut. Operasi penangkapan mereka dilakukan pada rentang waktu 17 Juli hingga 5 Agustus 2025.
2. Polri dan TNI melakukan mutasi besar di lingkup perwira tinggi dan menengah. Polri melakukan mutasi terhadap 61 perwira tinggi (pati) dan perwira menengah (pamen), salah satunya adalah penunjukan Komjen Dedi Prasetyo menjadi Wakapolri. Sedangkan TNI melakukan mutasi terhadap 42 perwira tinggi. Salah satu mutasi terjadi pada posisi Panglima Kodam III/Siliwangi, yakni Mayjen Dadang Arif Abdurachman digantikan oleh Mayjen Kosasih yang sebelumnya menjabat sebagai Sesmilpres Kemensetneg.
3. Rencana pembuatan peternakan babi modern berskala besar yang diklaim menelan investasi sebesar Rp 10 triliun di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, gagal total. Bupati Jepara Witiarso Utomo mengaku, perusahaan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk sudah melakukan survei untuk pendirian peternakan babi di sebuah desa di Jepara. Perusahaan itu mengeklaim kelak peternakannya akan mengekspor 2-3 juta ekor per tahun. Namun, turun fatwa dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah yang menyatakan haram atas rencana pembangunan peternakan babi tersebut. Fatwa menetapkan, babi merupakan hewan haram dan najis yang tak boleh dikonsumsi dan dimanfaatkan dalam bentuk apapun.
HUKUM
Kejagung memastikan telah memasukkan nama Jurist Tan selaku staf khusus (stafsus) mantan Mendikbud Ristek Nadiem Makarim ke dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Dia menjadi tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook di era Kementerian Dikbud Ristek di bawah kepemimpinan Nadiem Makarim. Jurist tidak pernah sekalipun datang memenuhi panggilan pemeriksaan oleh Kejagung. Jurist diduga berada di Australia. Sedangkan besok, Nadiem Makarim akan diperiksa KPK menyangkut kasus dugaan korupsi pengadaan Google Cloud.
TRENDING MEDSOS
Kata “Bandar” trending di X, setelah warganet ramai menyoroti Polda DI Yogyakarta yang menangkap lima orang tersangka kasus judi online. Penangkapan dilakukan karena tersangka diduga "mengakali sistem" situs judi online (judol) yang merugikan bandar. Warganet heran karena polisi tidak menyebutkan pihak pelapor kasus ini, yang secara logika pelapor pastilah pihak yang dirugikan alias bandar judol. Banyak warganet geram dan menghujat aparat kepolisian yang seharusnya menangkap bandar, bukan pemain.
HIGHLIGHT
Angka pertumbuhan ekonomi RI kuartal II-2025 mengalami peningkatan 0.25%, dari posisi kuartal I-2025 sebesar 4,87% menjadi 5,12% secara tahunan (yoy). Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyambut girang, dan mengatakan pertumbuhan 5,12% lebih tinggi daripada Amerika Serikat. Namun, angka pertumbuhan yang disajikan Badan Pusat Statistik (BPS) itu diragukan oleh sejumlah pengamat ekonomi. Mereka menyebut angka-angka komponen indikator ekonomi, seperti konsumsi masyarakat, tidak mendukung terjadinya pertumbuhan 5,12%. Mereka menilai, angka BPS itu tidak mencerminkan kondisi riil. Angka sebesar itu tentu saja sangat berguna bagi pemerintah untuk meyakinkan masyarakat dan pebisnis bahwa arah kebijakan ekonominya sudah berjalan baik. Namun, bila masyarakat dan pebisnis melihat realita yang tidak sejalan, tentu saja akan menimbulkan tanda tanya tentang kredibilitas penyusun data tersebut.
Ikuti info terbaru di: WhatsApp Channel Infosulawesi