INFOSULAWESI.com, JAKARTA -- Kepolisian RI menurunkan dua satuan setingkat kompi (SSK) Brimob dari pusat untuk membantu pengamanan di Morowali Utara. Mereka akan bertugas di lokasi PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) yang beberapa hari lalu dilanda kerusuhan berdarah.
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengatakan kedua SSK Brimob akan menambah pengamanan di tempat kejadian perkara (TKP). Saat ini, pengamanan di sana dilakukan oleh 548 personel gabungan Polri dan TNI.
Menurut Jenderal Listyo, penambahan personel pengamanan dilakukan karena PT GNI berencana untuk kembali beroperasi. Rencananya, perusahaan akan beraktivitas lagi pada Selasa (17/1/2023) setelah sempat terhenti akibat kerusuhan.
Kapolri juga menegaskan kesiapan Polri bersama TNI untuk menjaga, mengawal, dan mengamankan kebijakan pemerintah. "Termasuk kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan investasi," ujarnya di Istana Kepresidenan, Senin (16/1/2023).
Dengan kehadiran TNI dan Polri, Kapolri berharap situasi di Morowali tetap terjaga dan kondusif seperti sedia kala. "Polri yang didukung TNI siap mengawal dan mengamankan hingga situasi dapat dikendalikan," katanya.
Listyo juga mengimbau masyarakat dan karyawan PT GNI agar tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang tidak jelas kebenarannya. Menurut dia, hal itulah yang menjadi pemicu kericuhan antara karyawan lokal dan tenaga kerja asing (TKA).
"Diviralkan seolah-olah terjadi pemukulan oleh staf asing terhadap karyawan lokal," ujar Kapolri. Hal inilah yang kemudian memunculkan pengaruh, provokasi, hingga mengakibatkan terjadinya penyerangan.
Jenderal Listyo menyatakan kericuhan tersebut kini sudah dapat diatasi. Menurut dia, pihak kepolisian berhasil mengamankan 71 orang, di mana 17 orang di antaranya telah ditetapkan sebagai tersangka. (*)