JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengimbau para Aparatur Sipil Negara (ASN) agar tidak resah menghadapi perkembangan teknologi, terutama Kecerdasan Buatan (AI). Presiden berbicara mengenai ketakutan beberapa negara terhadap AI saat pertemuan G20 di India.
"Saat terakhir saya berada di G20 India, ada 6 negara yang sangat khawatir tentang AI. Sekarang AI sudah hadir, apa yang mereka khawatirkan, teknologinya sudah berkembang pesat, sementara regulasinya belum siap, belum ada," ujar Presiden ketika membuka Rapat Kerja Nasional Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) Tahun 2023 di Hotel Mercure Ancol, Jakarta, Selasa (3/10/2023).
Kepala Negara juga mengingatkan tentang kekhawatiran penggunaan AI, seperti kasus TikTok Shop yang berdampak pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia.
"Seharusnya ketika teknologi baru muncul, regulasinya sudah dipersiapkan oleh birokrasi kita. Kita harus memperhatikan hal-hal seperti yang baru saja terjadi, TikTok Shop. Ini bisa memengaruhi UMKM kita dan pasar tradisional kita," tegasnya.
Baca juga: Panglima TNI: HUT Ke-78 TNI Diadakan di Monas untuk Persembahkan pada Masyarakat
Presiden juga mengingatkan pentingnya regulasi dalam hal e-commerce. Regulasi yang mendukung bisa memberikan manfaat besar, sementara yang tidak sesuai dapat menciptakan masalah.
Menurut Presiden, ini adalah tugas birokrasi Indonesia, termasuk ASN. Ia menegaskan perlunya mengubah regulasi sesuai dengan perkembangan zaman dan teknologi. Jika tidak dilakukan, Indonesia bisa terjebak dalam perangkap pendapatan menengah (middle income trap).
Presiden mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi negara maju, dan hanya memerlukan tiga periode kepemimpinan nasional (2024, 2029, 2034) untuk mencapainya. Namun, perubahan sistem yang lebih cepat, efisien, dan baik adalah kunci kesuksesan tersebut.
"Jika kita tidak bisa memanfaatkan peluang dalam tiga periode kepemimpinan ini atau mengubah sistem yang ada menjadi lebih cepat, baik, dan efisien, kita akan terjebak dalam middle income trap," pungkasnya. ***