MAKASSAR - Kementerian Agama (Kemenag) tengah melakukan evaluasi akhir pelaksanaan ibadah haji tahun 2023. Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Kemenag, Hilman Lathief, mengungkapkan beberapa aspek yang menjadi fokus evaluasi.
Dalam keterangannya di Makassar, Sulawesi Selatan, pada Selasa (3/10), Hilman Lathief menyebut beberapa program yang berhasil terlaksana dengan baik, seperti perbaikan pengadaan layanan di Arab Saudi, pelayanan rumah lansia dan difabel, penambahan embarkasi dari Kertajati, penerapan fikhut taisir bagi lansia, serta pengelolaan dam petugas haji.
Namun, pelaksanaan ibadah haji tahun ini juga menghadapi berbagai kendala, termasuk kemacetan transportasi di Musdalifah, masalah tenda dan sanitasi yang tidak berfungsi dengan baik, penerapan visa bio, serta kekurangan pendampingan bagi beberapa jamaah lansia.
Kemenag akan menggunakan hasil evaluasi ini sebagai acuan untuk perbaikan pelayanan, perlindungan, dan pengawasan terhadap jamaah di masa-masa pelaksanaan haji berikutnya. Hal ini bertujuan untuk memastikan pelaksanaan ibadah haji menjadi lebih baik lagi.
Baca juga: Indonesia Sumbang Emas Lagi di Asian Games 2022 Hangzhou melalui Lifter Rahmat Erwin Abdullah
Hilman Lathief menjelaskan bahwa pelaksanaan haji tahun ini kembali menggunakan kuota normal setelah sempat terkendala oleh berbagai larangan dari pihak Arab Saudi selama masa pandemi COVID-19.
Kemenag memiliki mandat untuk melindungi, mengawasi, dan membina jamaah Indonesia selama pelaksanaan ibadah haji.
Pada tahun ini, sebanyak 210.680 orang di Indonesia telah melaksanakan haji reguler, sementara 18.320 orang lainnya telah melaksanakan haji khusus.
Evaluasi ini menjadi langkah penting dalam memastikan keberhasilan pelaksanaan ibadah haji di masa mendatang.
Cek berita dan artikel yang lain infosulawesi.com di Google News
_10.png)
_9.png)
_5.png)
_6.png)
_9.png)
_8.png)
_3.png)