Maros - Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan, Bahtiar Baharuddin, melakukan kunjungan kerja ke Pucak, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros pada Minggu, 15 Oktober 2023.
Dalam kunjungannya, ia mengunjungi UPT Pelayanan Inseminasi Buatan dan Produksi Semen (PIBPS) serta UPT Pembibitan Ternak dan Hujan Pakan Ternak yang dikelola oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel, serta menjelajahi Kebun Raya Pucak.
Bahtiar menyambut baik sektor peternakan yang dianggap sebagai bagian integral dalam kehidupan masyarakat Sulsel, bersama dengan pertanian dan perikanan.
Menurutnya, Pucak adalah area pengembangan yang menjanjikan dengan jikelnya jauh dari pemukiman penduduk.
Laboratorium yang dimiliki oleh UPT PIBPS memungkinkan pengembangan pembibitan ternak dalam jumlah besar melalui inseminasi buatan.
Bahtiar mengungkapkan bahwa satu sapi dapat menghasilkan sperma yang cukup untuk disuntikkan ke sekitar 200 sapi betina, menjadikan metode ini lebih ekonomis dan efisien dibandingkan dengan perkawinan sapi secara manual.
Namun, ia juga menyoroti pentingnya faktor-faktor pendukung seperti pasokan air, pakan, tenaga listrik, teknologi, dan sumber daya manusia yang memadai untuk mendukung operasional UPT ini.
Selain itu, Bahtiar mendorong pengembangan komoditas ternak unggulan yang membedakan Sulsel dari provinsi-provinsi lainnya.
Hal ini termasuk pengembangan ternak yang memiliki nilai kultural yang kuat dan sudah ada dalam masyarakat setempat selama puluhan bahkan ratusan tahun.
Ia mencontohkan keberhasilan kuda Jeneponto di Jeneponto, yang memiliki populasi sekitar 900 ekor dan menghasilkan pendapatan mencapai Rp9 miliar per bulan. Oleh karena itu, ia mendorong program inseminasi buatan untuk meningkatkan populasi kuda di Sulsel.
Selanjutnya, Bahtiar menggarisbawahi pentingnya pengembangan ternak yang mungkin tidak sebesar sapi, kambing, atau kuda, seperti unggas seperti cawiwi (belibis), ayam ketawa, dan lainnya.
Menurutnya, upaya ini harus berfokus pada keunikan komoditas ternak Sulsel yang bisa membuatnya menjadi unggul di antara provinsi-provinsi lain.
Ia juga menekankan bahwa konsep pertanian untuk pakan ternak perlu dikembangkan, dengan memanfaatkan hasil pertanian seperti daun dan batang padi, jagung, dan pisang sebagai makanan ternak.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel, Nurlina Saking, menjelaskan bahwa di Pucak, dengan luas lahan mencapai 86 hektar, saat ini belum ada pembibitan kambing dan kuda.
Wilayah ini dimaksudkan untuk memproduksi semen beku melalui teknologi inseminasi buatan dengan tujuan meningkatkan populasi ternak.
Bahtiar menganggap inovasi ini sebagai langkah untuk mengembalikan kejayaan dan keunikan produk pertanian Sulsel, yang juga memiliki nilai intrinsik yang tinggi.
Ia menggarisbawahi pentingnya melindungi dan mengembangkan sumber daya unik yang dimiliki provinsi ini.
Kunjungan Bahtiar ke Pucak Maros adalah langkah konkret untuk mendukung pengembangan peternakan dan pertanian di Sulsel serta memastikan bahwa sumber daya alam yang unik ini tetap dilestarikan. ***
Cek berita dan artikel yang lain infosulawesi.com di Google News