Logo

Menjaga Persediaan dan Stabilitas Harga Pangan Jelang Ramadan

Pekerja mengemas beras Gudang Bulog Palangka Raya, Kalteng, Kamis (22/2/2024). Stok beras nasional diharapkan bisa terjaga untuk menghadapi Ramadan dan Idulfitri (Foto: ANTARA/Auliya Rahman/nym)

PENGALAMAN menunjukkan tiap jelang Ramadan dan Idulfitri harga barang kebutuhan pokok sering melambung. Wajar jika Presiden Joko Widodo kembali mengingatkan jajarannya untuk mengantisipasi. 

Beberapa bulan sebelum Ramadan harga bahan pokok, khususnya beras, sudah mulai naik. Seandainya tidak diantisipasi dengan matang, dikhawatirkan harganya terus meroket. 

Tingginya harga beras di pasaran diungkapkan pemerintah karena faktor perubahan iklim yang menyebabkan petani mengalami gagal panen. Meski kondisi ini sudah berlangsung dalam beberapa bulan terakhir, pemerintah tetap berkomitmen menjaga ketersediaan beras di pasaran. 

Upaya yang dilakukan di antaranya melakukan impor beras 3,6 juta ton sepanjang 2024. Sejumlah daerah juga bersiap memasuki masa panen, sehingga dapat menambah stok beras yang beredar di pasaran.

Tidak hanya beras, pemerintah harus dapat mengantisipasi kenaikan barang kebutuhan pokok lainnya. Saat ini ada sejumlah komoditas yang harganya sudah tinggi, misalnya telur dan gula pasir.

Demi memastikan masyarakat dapat beribadah dengan tenang dan khusyuk sepanjang Ramadan, pemerintah diharapkan segera membuat kebijakan untuk menekan harga barang kebutuhan pokok. Selain itu pembagian beragam paket bantuan sosial juga sebaiknya dipercepat.