Logo

Membangun Ketahanan Sosial: Strategi Pemerintah Sulawesi Selatan Melawan Epidemi HIV-AIDS pada Remaja

SULAWESI SELATAN tengah menghadapi tantangan kompleks dalam upaya pencegahan HIV- AIDS di kalangan remaja, khususnya dalam konteks kesehatan reproduksi. Sebagai provinsi dengan populasi muda yang signifikan, daerah ini memiliki peluang besar untuk menjadikan generasi mudanya sebagai motor penggerak pembangunan. Namun, prevalensi HIV yang terus meningkat di usia produktif mengancam potensi ini.

Tantangan tersebut diperburuk oleh rendahnya edukasi kesehatan reproduksi, stigma sosial yang kuat, dan terbatasnya akses terhadap layanan kesehatan ramah remaja.

Norma budaya dan agama yang kental menjadi keunikan Sulawesi Selatan, tetapi sering kali menciptakan hambatan dalam membahas isu kesehatan reproduksi secara terbuka. 

Mengatasi HIV-AIDS memerlukan lebih dari sekadar intervensi medis; ini adalah persoalan revolusi sosial. Pendekatan yang cerdas harus mampu menyelaraskan edukasi kesehatan dengan nilai-nilai budaya dan agama setempat, sehingga tidak menimbulkan rasa malu atau diskriminasi.

Pemerintah Sulawesi Selatan memegang peran sentral dalam hal ini, bukan hanya sebagai pembuat kebijakan tetapi juga sebagai pemimpin transformasi sosial.

Pendidikan kesehatan reproduksi, misalnya, harus diintegrasikan ke dalam kurikulum sekolah secara komprehensif namun tetap sensitif terhadap nilai-nilai lokal. Sekolah dapat berfungsi sebagai benteng utama pencegahan HIV. 

Di luar sistem pendidikan, pemerintah harus memastikan tersedianya layanan kesehatan yang inklusif dan mudah diakses oleh remaja di seluruh wilayah. Langkah-langkah seperti penyediaan tes HIV gratis dan konseling profesional adalah prioritas yang tak bisa ditunda.

Selain itu, pendekatan nilai nilai keagamaan, memberikan pencerahan tentang pergaulan yang sehat dengan melibatkan remaja sebagai agen perubahan sangat penting.

Media sosial dapat dimanfaatkan secara optimal untuk menjangkau generasi muda, memberikan ruang dialog yang menghormati martabat mereka, dan mengubah mereka dari sekadar penerima informasi menjadi pelopor kesadaran akan pentingnya kesehatan reproduksi. 

Sulawesi Selatan memiliki peluang besar untuk menjadi contoh nasional dalam upaya pencegahan HIV/AIDS. Pendekatan holistik yang mengintegrasikan aspek budaya, agama, dan martabat individu dapat mengubah tantangan ini menjadi momentum pemberdayaan generasi muda.

Kolaborasi lintas sektor serta kebijakan berbasis data lokal akan menjadi landasan setiap program yang dijalankan. Jika ini diwujudkan dengan komitmen yang kuat, generasi muda Sulawesi Selatan tidak hanya akan terbebas dari ancaman HIV-AIDS, tetapi juga mampu membawa daerah ini menuju masa depan yang lebih cerah dan penuh harapan.

Penulis: Hamidah Tanri

(Mahasiswa Program Doktoral Universitas Hasanuddin Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat Dan Ketua Klinik UIN Alauddin Makassar).