ANGKA perceraian di Indonesia beberapa tahun belakangan ini tergolong tinggi sedangkan angka pelaksanaan perkawinan menurun. Hal tersebut dipandang sebagai sebuah ancaman besar karena berdampak sistematis terhadap keberadaan bangsa.
Bagaimana tidak? Perceraian dapat menciptakan kemiskinan baru, terutama bagi perempuan dan anak-anak. Apalagi dalam konteks keutuhan bangsa adalah hal yang mustahil masyarakat berantakan bisa melahirkan bangsa dan negara ideal.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Kementerian Agama (Kemenag) angka perceraian tahun 2023 tercatat 463.654 kasus, sedangkan tahun 2024 meningkat mencapai 466.359 kasus. Untuk angka pernikahan tahun 2023 tercatat 1.577.255 kejadian sedangkan tahun 2024 menurun menjadi 1.478.424 kejadian.
Data ini perlu dicermati dengan serius karena menjadi tanda bahaya terhadap ketahanan keluarga di Indonesia, apalagi mayoritas mereka yang bercerai adalah pasangan muda di bawah lima tahun masa perkawinan. Kita tentu setuju dengan Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar yang mengatakan peran Badan Penasihatan, Pembinaan, dan Pelestarian Perkawinan (BP4) bersama Kantor Urusan Agama (KUA) menjadi sangat krusial dalam membentuk ketahanan keluarga.
Mereka harus terjun melakukan mediasi rumah tangga, penyelesaian konflik, deteksi dini kekerasan dalam rumah tangga, edukasi pranikah kepada remaja, hingga bimbingan perkawinan yang berkelanjutan. Ini sebagai bentuk kehadiran negara, tidak hanya dalam mengesahkan tapi juga dalam menjaga keberlangsungan pernikahan.
Di sisi lain BP4 juga harus bisa merespons fenomena tidak menikah yang saat ini menjadi pilihan sejumlah orang. Tren tersebut malah mendekatkan diri pada perzinahan yang nantinya akan menjadi patologi sosial dan perempuan akan kembali menjadi korban apabila hal yang tidak diinginkan terjadi.
Adanya usulan revisi terhadap Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dengan menambahkan bab khusus mengenai pelestarian perkawinan patut kita dukung. Sepanjang itu memang sebagai bentuk perlindungan keluarga dan investasi masa depan bangsa.
Simak berita dan artikel lainnya di: Google News infosulawesi.com
Ikuti info terbaru di: WhatsApp Channel Infosulawesi