JAKARTA -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, menyampaikan tanggapannya terkait Badan Industri Mineral, lembaga baru yang dipimpin oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto.
Dalam komentarnya, Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa Badan Industri Mineral merupakan bagian dari konsentrasi pemerintah saat ini dalam rangka menterjemaahkan sumber daya alam khususnya logam tanah.
“Bapak Presiden berpandangan bahwa penting ada satu badan untuk bisa mengelola industri nya. Dan itu Badan Industri Mineral itu dibentuk. Nanti di bawah itu ada perusahaan milik negara yang akan diberikan tugas untuk mengelola mineral-mineral strategis,” kata Bahlil Lahadalia, 27 Agustus 2025, di Istana Negara, Jakarta.
Chairman Indonesian Mining Institute (IMI) Irwandy Arif. Berharap dengan adanya lembaga baru tersebut dapat membuat Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), kementerian ESDM dan lembaga pendidikan bersinergi.
“Mudah-mudahan dengan adanya badan ini bisa bersinergi dengan Minerba dengab BRIN dan dengan lembaga-lembaga pendidikan tinggi,” tutur Irwandy.
Di kesempatan lain pasca pelantikan pemimpin lembaga baru tersebut, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi. Menegaskan bahwa pembentukan badan ini merupakan jawaban atas kebutuhan bangsa dalam menghadapi perkembangan teknologi sekaligus menjaga kedaulatan sumber daya alam nasional.
“Untuk mengoptimalkan sumber daya alam terutama mineral strategis, maka kita memutuskan ada satu kebutuhan untuk membentuk badan,” ungkap Prasetyo Hadi, di Istana.
Diketahui, Presiden Prabowo resmi membentuk Badan Industri Mineral yang dipimpin oleh Brian Yuliarto, yang dilantik di Istana Negara Jakarta, pada 25 Agustus 2025. Sebagai langkah strategis untuk mengoptimalkan pengelolaan sumber daya mineral strategis Indonesia. (*)
Simak berita dan artikel lainnya di: Google News infosulawesi.com
