Logo

Pemerhati Pendidikan Suharjo Makalalag Tanggapi Kasus Kekerasan Fisik Sesama Pelajar Kotamobagu

INFOSULAWESI.com KOTAMOBAGU - Kasus kekerasan fisik (penganiayaan) yang dilakukan oleh sesama pelajar sekolah yang sempat viral di media sosial, menuai reaksi dari salah satu Pemerhati Pendidikan di Kotamobagu, Suharjo Makalalag.

Dirinya menyesalkan adanya kejadian tersebut yang menggambarkan kurangnya pola asuh pendidillkan terhadap siswa.

"Kejadian penganiayaan maupun pengeroyokan yang terjadi, bahkan sering terjadi agar jadi pelajaran bagi kita semua untuk memperhatikan polah asuh kita terhadap generasi kita. Mulai dari rumah, lingkungan rumah (teman2 anak kita siapa), Sekolah dan di masyarakat," ujar Suharjo, mantan Pelajar berprestasi hingga mendapatkan beasiswa ke Australia.

Suharjo juga menambahkan, dari pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu, menggiatkan lagi patroli Satpol-PP bahkan dari pihak Kepolisian.

"Dari pemerintah juga bisa melibatkan Komisi Perlindungan anak dan perempuan untuk rutin ke sekolah untuk pembinaan. Dan tak kala pentingnya bahkan lebih utama dari semua itu adalah pelibatan aktivitas keagamaan dari anak mulai dari rumah, masyarakat bahkan di sekolah, sehingga tumbuh kuat imannya dan empati terhadap sesama," terangnya.

Ia pun memberikan nasehat kepada seluruh pelajar sekolah yang ada di Kota Kotamobagu, bahwa perkelahian ataupun tindakan kriminal di lingkup sekolah menandakan bahwa Kita gagal menjadi orang baik yang senantiasa dikuasai oleh hawa nafsu.

"Bagi anak-anakku semua, berkelahi itu bukan bukti bahwa kita berani atau jago tapi bukti kita kalah mengendalikan diri. Temanmu bukan musuhmu, kalau hari ini kamu menyakitinya, besok bisa jadi kamu yang menyesal. Lebih baik salurkan keberanianmu untuk hal yang bermanfaat, belajar, berprestasi, dan menjaga nama baik orang tua, keluarga bahkan sekolah," jelas Suharjo Makalalag.

Dirinya juga mengajak kepada para siswa untuk bijak dalam menggunakan media sosial di era tehnologi saat ini.

"Last but not least, terakhir dan tak kalah pentingnya bijaklah dalam bermedsos, karena terkadang hal2 negatif timbul karena kita salah ucap, salah komen/like bahkan share. Yg ujung-ujungnya bisa berdampak hukum jija terkait hate speech (ujaran kebencian) dan issu SARA (Suku Agama Ras Antar-golongan). Dan banyak kali bisa berakibat terjadinya tindakan-tindakan pidana yg merugikan semua pihak," tutupnya.

Sementara, Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), melalui Kapela Cabang Dinas, Hans Moonik, S.Pd. M.Pd. yang menghimbau semua Kepsek memberikan pembinaan sosialisasi dan edukasi untuk menghindari perkelahian apakah itu di setiap pertemuan seluruh Kepsek maupun monitoring di setiap sekolah.

"Bahkan telah bekerjasama dgn pihak Polres utk memberikan pembinaan di sekolah² dgn menjadi pembina diupacara sekolah secara bergilir dalam rangaka memberikan edukasi dan sosialisasi," terangnya.