Logo

Dinas PK Buteng Gelar Sosialisasi Penyusunan Laporan SPMB

Buton Tengah ‐ Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Buton Tengah (Buteng) menggelar sosialisasi terkait penyusunan laporan sitem penerimaan siswa baru (SPMB) untuk tingkat PAUD, SD dan SMP. Kegiatan yang digelar di gedung kesenian Lakudo tersebut menghadirkan Junaiddin Pagala selaku Kepala Balai Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) sebagai narasumber serta utama serta melibatkan seluruh operator dan kepala sekolah pada jenjang pendidikan tersebut.

Dalam sambutannya, Kepala BPMP Sultra itu menyebut pelaporan SPMB begitu penting saat ini karena merupakan salah satu instrument penting untuk mengukur dan memastikan aspek-aspek terkait dengan objektivitas, transparansi, dan akuntabilitas dalam proses penerimaan murid baru, serta menjadi alat untuk evaluasi dan perbaikan berkelanjutan dalam sistem pendidikan.

"Jadi tolonglah Bapak/Ibu sekalian kita susun laporan SPMB kita dengan baik, insya Allah kita akan lakukan pendampingan," kata Junaiddin Pagala, Selasa (14/10/2025).

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Buton Tengah (Dinas PK Buteng), Abdullah, S.Pd secara tegas mengingatkan kepada pihak-pihak perwakilan sekolah terkait untuk tidak melakukan manipulasi dalam penyusunan laporan SPMB tersebut. Ia berharap penyusunan pelaporan SPMB oleh setiap sekolah sesuai dengan data yang sebenarnya.

Berdasarkan laporan data dari BPMP, saat ini indeks pelaporan SPMB dari sekolah-sekolah tersebut masih merah. Olehnya itu, Abdullah juga meminta kepada seluruh pihak-pihak sekolah terkait agar secepatnya melakukan penyusunan pelaporan.

"Jadi terkait SPMB ini, saya harap Bapak/Ibu secepatnya bisa menyusun laporannya, kalau bisa setelah kegiatan ini segera mungkin lansung disusun, karena indeks sekolah-sekolah di Buteng ini masih merah," harapnya.

Sementara itu, Amiruddin S.Pd selaku pemateri pada kegiatan sosialisasi ini menyebut bahwa inti dari giat kali ini adalah terkait dengan penyusunan administrasi laporan penerimaan siswa baru kendati pemerimaan untuk siswa baru telah usai dilaksanakan oleh setiap sekolah. Ia menyebut bahwa kebanyakan sekolah kesulitan dalam melakukan penyusunan laporan adminitrasi SPMB karena membludaknya pendaftar siswa baru yang terjadi di sebagian besar sekolah di Buteng. Hal ini yang kemudian menyebabkan ketidak sesuaian antara daya tampung sekolah dengan jumlah peserta didik baru.

"Jadi kan untuk daya tampung itu sudah ditetapkan ditiap sekolah, itu ada juknisnya untuk masing-masing sekolah, misalkan disekolah itu daya tampungnya ditetapkan 28 orang, sementara yang mendatar lebih dari itu kan tidak mungkin sekolah dia mau tolak, otomatis kita harus mengusul untuk penambahan daya tampung, makanya harus dilaporkan," ungkapnya.