Logo

Bansos Bukan Jalan Keluar dari Kemiskinan

Sejumlah warga dari keluarga penerima manfaat (KPM) antre mengambil BLT saat penyaluran bantuan sosial tahap II di Medan, Sumatra Utara, awal Desember lalu (Foto: ANTARA/Yudi/Spt)

PEMERINTAH masih akan menyalurkan sejumlah bantuan sosial buat masyarakat pada tahun ini. Bansos tersebut di antaranya Bantuan Langsung Tunai (BLT) El Nino dan beras 10 kilogram untuk 22 juta keluarga penerima manfaat. 

Masih ada lagi Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Nontunai (BPNT). Dan, termasuk Program Indonesia Pintar (PIP).

Meski terjadi pro dan kontra di tengah masyarakat, pemerintah tampaknya memiliki argumen bahwa bansos diberikan untuk mempertahankan daya beli masyarakat di tengah tekanan harga kebutuhan pokok yang cenderung naik. 

Kebijakan anggaran bansos memang tidak sepenuhnya keliru, tetapi di sisi lain, jumlah penerima bansos dan pemberian bansos kepada masyarakat miskin seharusnya makin sedikit. Sebab, jika jumlah penerima bansos makin banyak, maka bisa dimaknai kemiskinan makin meningkat. 

Lalu apakah program bansos cukup untuk membuat masyarakat keluar dari kemiskinan? Mari kita lihat data Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2023. 

Statistik itu mengungkapkan angka kemiskinan di Indonesia, baik di perkotaan maupun perdesaan menurun 9,36 persen. Secara kumulatif sejak Maret 2021 hingga Maret 2023 sekitar 1,6 juta orang telah keluar dari garis kemiskinan.

Hal senada disampaikan Kepala Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu, bahwa penurunan angka kemiskinan pada periode tersebut sejalan dengan menguatnya aktivitas ekonomi, menurunnya angka pengangguran, serta inflasi yang terkendali. 

Per kuartal pertama 2023 misalnya, penyaluran bansos sangat efektif dengan realisasi PKH sebesar 89,3 persen. Kartu sembako pun 86,5 persen.

Kendati demikian, jangan sampai pemberian bansos secara terus menerus justru memunculkan pandangan kita sedang melestarikan kemiskinan. Kita sepakat dengan Wakil Presiden Ma’ruf Amin yang menyebut anggaran pemerintah pada 2024 tidak hanya difokuskan untuk bansos saja, melainkan pemberdayaan masyarakat agar mereka lebih produktif dan makin terbukanya lapangan kerja.

Cek berita dan artikel yang lain infosulsawesi.com di Google News

Ikuti terus berita terhangat dari Infosulawesi.com di Saluran Whatsapp