MULAI Jumat (8/11/2024) kemarin, Presiden Prabowo Subianto memulai lawatan kenegaraan perdana, setelah dilantik 20 Oktober 2024 lalu. Selama dua minggu, orang nomor 1 di Indonesia itu akan mengunjungi sejumlah negara besar, seperti Tiongkok, Amerika Serikat, Peru, Brazil, dan Inggris.
Kunjungan perdana kali ini, dilakukan kepala negara bukan hanya dalam kapasitas agenda formal, tetapi juga mencerminkan seberapa besar kepercayaan negara-negara sahabat, terhadap kepemimpinan Prabowo.
Hal itu tampak jelas dalam bentuk undangan resmi dari Kepala Negara sahabat, yang menunjukkan bahwa mereka melihat Indonesia di bawah pemerintahan Prabowo sebagai mitra strategis yang kredibel dan penting. Negara-negara besar seperti Tiongkok dan Amerika Serikat, yang memiliki hubungan kompleks dan dinamis di kancah global, bahkan turut mengundang Prabowo untuk berkunjung.
Undangan itu juga bisa diartikan sebagai pengakuan terhadap stabilitas politik, dan arah kebijakan luar negeri Indonesia yang lebih proaktif, karena dua negara yang memiliki kepentingan strategis di Asia Tenggara dan kawasan Indo-Pasifik tersebut, tentu mempertimbangkan dengan seksama, siapa saja yang dapat mereka ajak berdialog dan bekerja sama.
Selain itu, partisipasi Prabowo dalam sejumlah KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) yang dihadiri selama lawatan, juga menjadi indikasi bahwa Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo, diakui sebagai negara yang memiliki peran signifikan dalam percaturan internasional.
Kehadiran Indonesia dalam forum global, khususnya dengan negara-negara ekonomi utama, juga menjadi sinyal bahwa Indonesia tidak hanya dipandang sebagai pasar, tetapi juga sebagai mitra yang dapat memberikan kontribusi nyata, bagi stabilitas dan kemakmuran dunia.
Semoga kunjungan ini menjadi momentum yang baik untuk Indonesia, dalam memperkokoh posisi geopolitiknya dan meningkatkan hubungan internasional yang saling menguntungkan.