Logo

Beri Perlindungan Biota Laut, DKP Sulbar Edukasi Warga Pesisir

Kepala Badan Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut Makassar Permana Yudiarso (kiri) saat memberikan edukasi kepada masyarakat di Pantai Ba'ba Toa, Desa Lapeo, Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar, terkait perlindungan biota laut.

MAMUJU -- Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) mengedukasi masyarakat pesisir di Kabupaten Polewali Mandar terkait perlindungan biota laut.

"Upaya ini bertujuan meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam menjaga dan menangani biota laut yang dilindungi secara benar," kata Kepala Bidang Perikanan Tangkap dan Tata Ruang Kelautan DKP Sulbar Rusman, di Polewali Mandar, Jumat (17/11).

Kegiatan yang dilaksanakan di Pantai Ba'ba Toa, Desa Lapeo, Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar, itu juga menghadirkan Kepala Badan Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Permana Yudiarso.

"Kami mengundang pihak BPSPL Makassar untuk memberikan pemahaman dan praktek di laut mengenai cara penanganan mamalia laut atau ikan dilindungi saat ditemukan terdampar," katanya.

Kurangnya pengetahuan di kalangan masyarakat terutama masyarakat pesisir dan nelayan, kata Rusman, menjadi salah satu faktor utama tingginya angka kematian mamalia laut dan ikan dilindungi saat terdampar.

"Kegiatan ini dilakukan agar masyarakat bisa membedakan jenis biota laut atau ikan yang dilindungi dan mengetahui cara penanganannya saat menemukan satwa atau biota laut terdampar, baik itu dalam keadaan mati maupun hidup," jelas Rusman.

Ia menekankan pentingnya pengetahuan masyarakat dan partisipasi mereka dalam penanganan biota laut yang dilindungi, guna menjaga kelangsungan ekosistem laut dan keberlanjutan pemanfaatan ruang laut

Sementara Kepala BPSPL Makassar Permana Yudiarso menyampaikan pentingnya peran serta masyarakat dalam menjaga dan melestarikan satwa atau biota laut yang dilindungi.

Ia menyatakan edukasi tersebut memungkinkan masyarakat melakukan penanganan awal pada mamalia laut tanpa harus menunggu bantuan pihak terkait.

"Peran serta masyarakat itu sangat penting, termasuk dalam pemanfaatan ruang laut. Dengan adanya kegiatan ini masyarakat dapat melakukan penanganan awal pada mamalia laut jika ditemukan, tanpa harus menunggu bantuan dari pihak terkait," ujarnya.

Sedangkan Ketua Komunitas Laut Biru Putra Ardiansyah mengapresiasi inisiatif DKP Sulbar dalam mengedukasi masyarakat terhadap biota laut yang dilindungi.

"Kebutuhan akan pengetahuan tentang penanganan mamalia laut yang terdampar, seperti penyu, paus, pari, dan lainnya, penting dilakukan agar masyarakat pesisir dan nelayan juga punya pemahaman terhadap biota laut yang dilindungi," kata Putra Ardiansyah.

Cek berita dan artikel yang lain infosulawesi.com di Google News