SELASA, 12 Desember 2023 perhatian masyarakat Indonesia akan tertuju kepada debat tahap pertama calon presiden dan calon wakil presiden peserta Pemilu 2024. Debat merupakan amanat Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu yang mengharuskan tiga kali debat capres dan dua kali debat cawapres.
KPU telah menentukan materi debat pertama capres-cawapres, yaitu soal pemerintahan, hukum, HAM, dan pemberantasan korupsi. Selain itu juga terkait dengan penguatan demokrasi, peningkatan pelayanan publik, penanganan disinformasi, dan kerukunan warga.
Meski dari awal terjadi pro kontra seputar format debat, tetapi sesungguhnya publik menunggu pemikiran-pemikiran besar para kandidat yang akan muncul dalam debat tersebut. Karenanya debat tersebut diharapkan berlangsung terbuka, saling bertukar ide, mengadu gagasan, dan menyodorkan pemikiran para capres-cawapres terhadap solusi atas berbagai persoalan bangsa ini.
Kita tentu sependapat dengan Wakil Presiden Ma’ruf Amin yang mengatakan debat sangat bermanfaat bagi kandidat maupun masyarakat. Sebab gagasan dan penguasaan masalah dapat ditunjukkan secara langsung bagaimana capres-cawapres menawarkan solusi atas permasalahan bangsa lima tahun ke depan.
Sedangkan analis politik Agung Baskoro menyebut bahwa debat akan sangat berpengaruh, terutama bagi pemilih yang belum menentukan pilihannya. Baskoro bahkan mengungkapkan jumlah swing voters dan undecided voters saat ini sangat signifikan untuk menentukan siapa capres-cawapres yang masuk putaran kedua.
Diakui atau tidak, saat ini masyarakat pemilih semakin cerdas dan mampu mencari informasi yang substansial, bukan sekadar retorika kosong. Ini penting, sehingga debat capres-cawapres bukanlah sekadar panggung untuk mengumbar janji-janji manis, melainkan wadah penting untuk menggali visi, gagasan, dan rencana aksi calon pemimpin bangsa.
Debat capres-cawapres ini diharapkan menjadi instrumen penting dalam membentuk pemahaman publik dan membantu pemilih membuat keputusan yang lebih terinformasi. Selain itu, kita juga ingin menyaksikan wujud demokrasi yang sehat dan menyehatkan, bukan demokrasi asal bunyi yang cenderung tidak menyentuh substansi.
Cek berita dan artikel yang lain infosulsawesi.com di Google News