Logo

Diskominfo Sulbar Edukasi Pelajar SMU Manfaatkan Internet Secara Bijak

Kepala Diskominfo Provinsi Sulbar Mustari Mula (dua dari kiri) pada program Senter KIM yang dilaksanakan di SMAN 2 Kecamatan Kalukku Kabupaten Mamuju. (Diskominfo Sulbar)

MAMUJU --  Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik Provinsi Sulawesi Barat melalui program Sekolah Internet Komunitas Informasi Masyarakat (Senter KIM) mengedukasi para siswa-siswi SMA di daerah itu dalam memanfaatkan internet secara bijak.

"Program ini bertujuan mengedukasi masyarakat, dalam hal ini para siswa-siswi SMA dalam memanfaatkan internet dengan bijak," kata Kepala Diskominfo Provinsi Sulbar, Mustari Mula, pada program Senter KIM yang dilaksanakan di SMAN 2 Kalukku, Kabupaten Mamuju, Selasa (27/2/24).

Salah satu poin yang ditekankan pada kegiatan itu, kata Mustari Mula, terkait akses informasi dan bagaimana masyarakat mendorong usaha ke arah digitalisasi.

Terkait akses informasi ia menjelaskan, di era digital seperti saat ini masyarakat lebih mudah mendapatkan informasi yang benar, bukan hoaks.

Hanya saja, menurut Mustari, masyarakat perlu dibekali agar lebih cerdas dalam menyikapi setiap informasi yang beredar.

"Seperti di masa pemilu seperti saat ini, masyarakat harus tahu betul mana informasi hoaks dan bagaimana menyikapinya. Ini yang kita berikan edukasi melalui program Senter KIM," terang Mustari.

Program itu juga mengedukasi masyarakat, khususnya para siswa-siswi agar memanfaatkan internet untuk meningkatkan perekonomian. "Dengan begitu dapat meningkatkan pendapatan masyarakat," katanya.

Ketua DPRD Sulbar Suraidah Suhardi yang menjadi narasumber pada kegiatan itu mengatakan, program Senter KIM yang telah dijalankan dari tahun sebelumnya sangat penting dan menyentuh langsung ke masyarakat.

Ia juga mengimbau masyarakat agar benar-benar memastikan informasi yang dibagikan telah diverifikasi oleh pihak yang kompeten, seperti media terkemuka atau otoritas pemerintah yang relevan.

"Jangan langsung percaya pada informasi yang beredar, dan jangan menyebarluaskan informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," kata Suraidah Suhardi.