JAKARTA – Kabar baik datang dari wilayah pemilihan (Dapil) Sulawesi Selatan III. Sebanyak 500 rumah warga miskin yang belum tersentuh listrik akhirnya akan segera menikmati listrik gratis dari PLN melalui program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) tahun 2025. Ini merupakan hasil perjuangan dan usulan Irjen Pol (Purn) Drs. Frederik Kalalembang, Anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat.
Program BPBL PLN merupakan program nasional dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bekerja sama dengan PT PLN (Persero), yang ditujukan khusus bagi masyarakat miskin yang belum tersentuh aliran listrik sama sekali dan tidak mampu membiayai pemasangan baru. Melalui program ini, seluruh biaya, mulai dari jaringan, instalasi, meteran, hingga perlengkapan dasar, ditanggung oleh PLN sepenuhnya.
Frederik Kalalembang menyampaikan bahwa 500 kepala keluarga miskin penerima manfaat tersebar di sembilan kabupaten wilayah Dapil III Sulsel, yaitu Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, Toraja, Toraja Utara, Enrekang, Sidrap, Pinrang, dan Kota Palopo. Ia menegaskan bahwa pihak PLN sudah menyetujui untuk memasang 500 meteran gratis ke keluarga miskin atas usulan Frederik Kalalembang.
Frederik menjelaskan, bantuan ini bukan sekadar pemasangan listrik, tetapi wujud nyata dari janji politik yang diucapkan saat kampanye, yakni menghadirkan terang bagi masyarakat yang selama ini hidup dalam gelap.
“Ini untuk warga kita yang benar-benar belum punya listrik sama sekali dan tidak mampu membayar biaya pemasangan. Banyak di pelosok Dapil III masih hidup tanpa listrik. Saya bersyukur karena perjuangan ini akhirnya diterima, dan PLN akan memasang listrik gratis untuk 500 rumah di tahun 2025 ini. Tapi perjuangan ini belum selesai, ini baru awal,” tegas Frederik, Sabtu (2510/2025).
Frederik menambahkan bahwa ia akan terus memperjuangkan tambahan kuota untuk tahun-tahun berikutnya agar lebih banyak masyarakat miskin bisa menikmati program serupa. “Saya sudah sampaikan ke PLN dan Kementerian ESDM agar memperluas jangkauan BPBL ini, terutama bagi warga di desa pegunungan. Kita akan lihat lagi nanti berapa lagi masyarakat kita yang belum mendapakan dan akan menjadi prioritas tahun depan, ” ujarnya.
Menurut Frederik, keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa politik yang dijalankan dengan hati dan komitmen mampu membawa perubahan langsung bagi masyarakat. Ia menegaskan, tugas seorang anggota DPR bukan hanya berbicara di gedung parlemen, tetapi bekerja keras menjemput kebijakan dan memastikan manfaatnya sampai ke rakyat kecil.
“Politik tidak boleh berhenti di meja rapat. Politik harus menyentuh dapur rakyat. Setelah listrik, kita akan dorong lagi program-program lainnya termasuk layanan internet gratis serta pengembangan ekonomi rakyat. Karena perjuangan ini bukan hanya soal PLN, tapi soal martabat masyarakat Dapil III,” kata Frederik dengan nada tegas.
Frederik menegaskan bahwa dirinya akan terus berada di garis depan memperjuangkan kepentingan rakyat Dapil III di segala aspek. “Perjuangan ini tidak akan berhenti di listrik. Selama masih ada rakyat yang hidup dalam kekurangan, saya akan terus berjuang agar negara hadir di rumah mereka. Karena terang itu bukan hanya cahaya, tapi simbol keadilan,” tandasnya.
Sementara itu, warga penerima manfaat menyampaikan rasa syukur dan haru. Maria, warga Luwu, sangat bersyukur dengan adanya usulan ini di wilayahnya. “Selama ini rumah-rumah di tempat kami gelap, anak-anak belajar hanya dengan pelita. Sekarang, dengan listrik gratis ini, menjadi kami bersemangat dan bisa hidup lebih layak. Terima kasih Pak Frederik, semoga Tuhan membalas kebaikan ini, " ujarnya.
Ucapan serupa datang dari Yusuf, warga Luwu Timur, yang mengaku selama bertahun-tahun menumpang listrik dari tetangga. “Kami bangga punya wakil rakyat seperti Pak Frederik. Beliau bukan cuma janji, tapi benar-benar membuktikan,” ujarnya.
Saat ini pihak PLN sudah dalam tahap melakukan survey terhadap rumah warga yang usulan pemasangan grarisnya diterima. PLN akan berkoordinasi dengan pihak pemerintah setempat untuk memastikan pemasangan meteran gratis ini terlaksana tanpa kendala. (*)
