Logo

Indonesia Tidak Berencana Buka Hubungan dengan Israel

Presiden Israel Isaac Herzog dalam sebuah acara kenegaraan. Media Israel banyak yang memberitakan Indonesia akan membuka hubungan diplomatik, tetapi sudah dibantah tegas Kementerian Luar Negeri RI (Foto: president.gov.il)

BannerselamatHariraya20241-ezgif.com-resize_1

PEMERINTAH Indonesia tegas membantah berita akan menormalisasi hubungan diplomatik dengan Israel, agar bisa diterima sebagai anggota Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD). Bantahan disampaikan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal atas pemberitaan sejumlah media Israel itu.

Kabar ini tentu mengejutkan, bukan hanya untuk Indonesia, tetapi juga dunia. Mengingat, Indonesia adalah salah satu negara yang mendukung kemerdekaan Palestina dan memegang teguh komitmen tersebut.

Komitmen Indonesia jelas dan tegas karena Israel belum menunjukkan iktikad yang sungguh-sungguh dan signifikan untuk kemerdekaan Palestina. Sikap Indonesia pun tidak berubah, mendukung perjuangan Palestina sampai merdeka.

Tingginya sentimen anti-Israel akibat serangan militer ke Gaza makin menguatkan posisi Indonesia. Yaitu, kokoh mendukung kemerdekaan Palestina.

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi kerap mengatakan perjuangan dan dukungan Indonesia tidak berhenti di meja perundingan. Namun, harus dilanjutkan di lapangan dalam berbagai bentuk yang konkret.

Termasuk kerja sama bilateral dan teknis, dukungan peningkatan kapasitas, hingga bantuan kemanusiaan. Baik dari pemerintah maupun rakyat Indonesia.

Kita sepakat dan mendukung sikap Pemerintah Indonesia hingga terwujudnya perdamaian yang didasari keadilan bagi Palestina. Apalagi, penyelesaian isu Palestina bisa menjadi kunci tercapainya perdamaian di Timur Tengah.

Untuk itu, perlu terus diserukan kepada masyarakat internasional untuk mengawal perjuangan saudara-saudara kita di Palestina, dengan memastikan tercapainya visi dua negara. Ini sesuai dengan parameter internasional yang telah disepakati guna penyelesaian isu Palestina.