Logo

Antisipasi Dampak Serangan Iran ke Israel untuk Indonesia

KBRI Amman aktif menyampaikan perkembangan konflik Iran-Israel karena berbatasan langsung dengan negara itu, sehingga ada WNI yang perlu dijaga (Gambar: KBRI Amman)

KETEGANGAN geopolitik di Timur Tengah meningkat, setelah Sabtu 13 April 2024 malam, Iran membalas serangan udara Israel ke konsulat mereka di Damaskus, Suriah. Ratusan rudal dan drone Iran yang ditembakkan pada tengah malam, menjangkau wilayah Israel pada Minggu dini hari.

Serangan berpotensi membawa dampak signifikan, khususnya bagi keselamatan masyarakat sipil, termasuk Warga Negara Indonesia (WNI) yang ada di negara-negara sekitarnya. Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia terus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan KBRI Amman, Teheran, hingga perwakilan lainnya di Timur Tengah, untuk memantau situasi WNI di kawasan tersebut. 

Jika melihat basis data KBRI Amman, ada setidaknya 115 WNI di Israel, dengan mayoritas menetap di Jerussalem, Tel Aviv dan Arava. Sedangkan KBRI Teheran mencatat ada 376 WNI yang menetap di Iran, dengan mayoritas merupakan pelajar atau mahasiswa dan berdomisili di Qom.

Serangan balasan Iran terhadap Israel juga berpotensi memicu konflik yang lebih luas. Situasi yang tentu tidak kita inginkan.

Meski tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, Indonesia harus memiliki antisipasi pascaserangan Iran ke Israel. Khususnya mengenai dampak ekonomi terhadap rantai pasokan minyak dan fluktuasi nilai tukar mata uang.

Kita berharap semua pihak dapat menahan diri dan menghindari tindakan apapun yang dapat berujung konfrontasi militer besar-besaran. Dengan politik bebas aktif, Indonesia pun bisa mengambil peran untuk menciptakan perdamaian di kawasan tersebut.