Logo

Megawati dan Jokowi Bakal Satu Suara Usung Ganjar di Pilpres, Ini Respon Hasto

Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri memberikan pengarahan saat menghadiri peringatan sembilan tahun UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (19/3/2023).

INFOSULAWESI.com, JAKARTA -- Beredar kabar bahwa Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo bakal satu suara mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai capres dari PDIP. Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto merespons, sah-sah saja orang lain beranggapan seperti itu.

"Boleh-boleh aja semua berpendapat," kata Hasto di sela-sela acara pelepasan 178 bus mudik gratis di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (19/4/2023).

Hasto mengatakan Megawati dan Jokowi sangat dekat. Ia meyakini pengganti Jokowi harus memiliki satu nafas kepemimpinan dari Soekarno, Megawati dan Jokowi.

Hasto mengatakan, pihaknya tetap berhati-hati karena ada pihak tertentu yang coba menggunakan politik belah bambu seperti yang terjadi tahun 2014 lalu. Hasto menilai saat itu sejumlah pihak berusaha memisahkan Megawati dan Jokowi. Namun usaha tersebut tak berhasil karena hubungan Jokowi dan Megawati sangat dekat.

"Banyak yang melihat hubungan Bu mega dan Pak Jokowi ini kan sangat dekat. Hubungan tidak hanya sebagai kader partai tapi sudah yang diyakini Pak Jokowi, disampaikan Pak Jokowi seperti seorang ibu dan anak," tandas Hasto.

Karena itu, kata Hasto Megawati dan Jokowi berbagi peran dalam membangun Indonesia. Jokowi sebagai presiden melindungi segenap tumpah darah Indonesia tanpa membeda-bedakan pilihan politik. Sementara Megawati bersama PDIP berjuang untuk rakyat sesuai dengan garis ideologi partai.

"Dua ini akan selalu bertemu, termasuk di dalam capres cawapres pilihan partai, serta pemerintah yang akan datang. Karena sejak awal PDIP menegaskan bahwa demi tanggung jawab terhadap sejarah dan masa depan, sejak Bung Karno, Bu Mega, Pak Jokowi, dan the next presiden, itu satu napas kepemimpinan," jelas Hasto.

Sebelumnya, Peneliti Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri akan satu suara mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden di Pemilu 2024. Hal itu berdasarkan dari hasil survei SMRC yang memperlihatkan elektabilitas Ganjar kembali naik setelah sebelumnya sempat turun.

“Sampai saat ini saya masih punya keyakinan Jokowi dan Mega satu suara untuk (usung) Ganjar. Alasannya jelas, karena Ganjar adalah kader PDIP yang paling potensial atau kompetitif dalam Pilpres kali ini,” kata Saidiman dalam keterangannya, Selasa (18/4/2023).

Saidiman membeberkan hasil survei SMRC dimana nama Ganjar Pranowo jadi yang pertama dalam format top of mind. Meski sempat turun, Ganjar kembali moncer dan diyakini akan terus naik elektabilitasnya.

"Dalam format top of mind, suara Ganjar sempat turun dari 16,2% di bulan Maret menjadi 13% di minggu pertama April 2023. Namun, kemudian naik kembali menjadi 16,5% di minggu kedua April 2023," tandas dia.

Selain itu, dia juga menyatakan ruang untuk Ganjar menaikkan elektabilitas masih cukup besar karena tingkat popularitas atau kedikenalannya masih belum 100% dibanding tokoh lain seperti Prabowo Subianto.

"Ada peluang bagi Ganjar untuk meningkatkan elektabilitas seiring dengan makin luas awareness publik. Ini berbeda dengan Prabowo yang sudah dikenal hampir semua warga," lanjutnya.

Atas dasar itu, Saidiman yakin peluang Ganjar untuk mendapatkan restu dari Megawati Soekarnoputri dan Presiden Jokowi sangat besar, bahkan paling besar dibanding tokoh-tokoh lain. Dia lantas menjabarkan alasan-alasan kuat mengapa PDIP bisa mendukung Ganjar.

"Alasannya adalah karena Ganjar kader PDIP. Sebagai partai besar, tentu PDIP ingin agar kadernya kembali menjadi presiden. Sejauh ini, Ganjar adalah kader PDIP yang paling kompetitif bahkan suaranya cenderung lebih unggul dibanding tokoh lain," jelasnya.

Dia juga menyebutkan PDIP pasti tidak ingin melepas kesempatan untuk kembali mengusung kadernya menjadi presiden sekaligus menang hattrick dalam pemilihan Presiden.

"Saya yakin PDIP tidak akan melepaskan peluang untuk menjadikan kadernya kembali menjadi presiden di Pemilihan Umum 2024," pungkas Saidiman.

snapedit_puasa_insul700_4

Cek berita dan artikel yang lain infosulawesi.com di Google News