Logo

Pemkot Makassar Menargetkan Penurunan Angka Stunting Tahun 2023 Dua Persen

Kepala DPPKB Makassar Chaidir (tengah). Dokumen Pribadi

imlek_insul700

INFOSULAWESI.com, MAKASSAR -- Pemerintah Kota Makassar, Sulawesi Selatan menargetkan penurunan angka stunting pada 2023 menjadi dua persen dari sebelumnya 4,05 persen.

Kepala DPPKB Makassar Chaidir di Makassar, Sabtu, mengatakan penurunan angka stunting akan menjadi kerja keras untuk mencapai target tersebut.

"Kalau secara persentase se-Sulawesi Selatan, prevalensi Kota Makassar itu paling rendah, dan tahun 2022 kita tutup angka stunting sebesar 4,05 persen," ujarnya.

Dia mengatakan berbagai upaya dan kerja keras akan dilakukan pada 2023, untuk memenuhi target 2024, yakni nol kasus stunting.

Chaidir menyebutkan pada 2021, angka stunting di daerah itu sebesar 5,23 persen, kemudian turun menjadi 4,05 persen di 2022.

"Alhamdulillah, sudah turun satu persen lebih. Kita usahakan di 2023 dengan berbagai macam strategi, paling tidak bisa ke angka 2,0 persen. Sehingga, di 2024 kita bisa maksimalkan target nihil stunting," katanya.

Chaidir menjelaskan salah satu penyebab kasus stunting di Makassar adalah pola asuh anak yang tidak maksimal. Banyak orang tua yang mengabaikan pentingnya pola asuh. Anak sering kali disuguhi gadget (telepon seluler) agar bisa tenang.

Namun, dampak yang ditimbulkan adalah anak-anak lebih banyak menghabiskan waktu bersama gadgetnya dan itu berdampak pada tumbuh kembang mereka.

"Kita survei banyak kasus stunting dan ternyata itu di pola asuh yang salah. Banyak orang tua memberikan gadget ke anaknya dan itu berdampak pada tumbuh kembangnya," ujarnya.

Berdasarkan Data Elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM) Dinas Kesehatan Kota Makassar, jumlah anak usia di bawah dua tahun di Makassar yang mengalami stunting sebanyak 3.318 balita pada Oktober 2022.

Jumlah stunting terbanyak ada di Kecamatan Tamalate 681 balita, disusul Biringkanaya 605 balita, Tallo 366 balita, Rappocini 354 balita, Panakkukang 344 balita, Bontoala 217 balita, Manggala 195 balita, Tamalanrea 95 balita, dan Sangkarrang 90 balita.

Sementara di Mamajang 87 balita, Ujung Tanah 81 balita, Mariso 62 balita, Wajo 54 balita, Makassar 47 balita, dan Ujung Pandang 40 balita. (ant)