Logo

Perang Dagang AS Picu Kekhawatiran Global, Indonesia Harus Siaga

KEKHAWATIRAN terhadap perang dagang yang dipicu oleh Amerika Serikat turut dirasakan publik, termasuk di Indonesia. Kekhawatiran ini muncul karena potensi dampak negatifnya terhadap perekonomian, seperti kenaikan harga barang, penurunan ekspor, hingga risiko terjadinya resesi global.

Perang dagang menciptakan ketidakpastian di pasar global, yang pada akhirnya membuat investor dan pelaku usaha menunda keputusan untuk berinvestasi dan berbelanja. Dalam kondisi seperti ini, investor cenderung menarik dana dari aset-aset berisiko, seperti obligasi dan saham di pasar negara berkembang, termasuk AS.

Aset-aset safe haven seperti obligasi global di Eropa dan Jepang, serta emas, menjadi pilihan utama. Inilah yang menyebabkan aliran modal terus keluar dari pasar negara berkembang, baik dari instrumen obligasi maupun saham.

Di tengah tekanan global tersebut, kekuatan ekonomi Indonesia masih ditopang oleh konsumsi domestik yang kuat dan investasi infrastruktur yang terus berkembang. Meski demikian, tantangan seperti penurunan ekspor dan volatilitas pasar global tetap perlu diantisipasi dengan kebijakan yang adaptif dan proaktif.

Pemerintah perlu memperkuat sektor riil, meningkatkan daya saing produk ekspor, serta menjaga stabilitas moneter. Selain itu, investasi di bidang pendidikan dan teknologi juga sangat penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia ke depan.

Dengan perencanaan yang matang dan implementasi kebijakan yang tepat, Indonesia dapat menghadapi perlambatan ekonomi global dengan lebih siap dan tangguh.

EFR55

Simak berita dan artikel lainnya di: Google News infosulawesi.com

WA12
Ikuti info terbaru di: WhatsApp Channel Infosulawesi