Logo

Peringati Hari Gizi Nasional, Bank BRI Salurkan Bantuan Cegah Stunting di Beberapa Wilayah

Bupati Pangkep Muhammad Yusran dan sejumlah pihak puskesmas saat menerima bantuan alat kesehatan dari BRI Cabang Pangkep dalam upaya pencegahan stunting di Pangkep, Sulsel, Kamis (25/01/2024). Humas BRI

MAKASSAR -- Bank BRI menyalurkan bantuan ke sejumlah provinsi di Indonesia guna mencegah stunting dalam memperingati Hari Gizi Nasional (HGN) yang setiap tahunnya diperingati pada 25 Januari.

Penyaluran bantuan BRI Peduli bertajuk "Cegah Stunting Itu Penting" diberikan kepada 25 posyandu/puskesmas di beberapa wilayah seperti Jakarta, Denpasar, Manado, Sulawesi Selatan dan Papua.

“Inisiatif ini sudah kami lakukan sejak tahun 2020 dan merupakan upaya nyata BRI mendukung penurunan angka stunting Indonesia sekaligus mendorong generasi muda Indonesia yang berkualitas," ujar Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto melalui keterangannya di Makassar, Kamis (25/1).

Survei Status Gizi Nasional (SSGI) 2022 mencatat angka prevelensi stunting di Indonesia turun dari 24,4 persen di 2021 menjadi 21,6 persen di 2022. Akan tetapi secara umum, angka tersebut masih tinggi, mengingat target prevalensi stunting di 2024 sebesar 14 persen dan standard Badan Kesehatan Dunia di bawah 20 persen.

BRI turut mengambil bagian dalam mendukung program pemerintah guna mencegah dan menurunkan angka prevalensi stunting serta mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.

Hal ini ditunjukkan melalui aktivitas program kepedulian sosial (CSR) BRI Peduli menyalurkan bantuan “Cegah Stunting itu Penting” di berbagai wilayah Indonesia.

Bantuan yang diberikan berupa pemberian paket antropometri kit di puskesmas dimana setiap satu paket antropometri kit terdiri atas timbangan digital, pita LILA dan thermogun. Selain itu juga dilakukan pemberian makanan tambahan bagi anak-anak secara berturut turut selama 3 bulan.

Catur menambahkan bahwa pemberian bantuan antropometri kit di puskesmas juga merupakan upaya nyata BRI dalam mendorong pelayanan kesehatan dasar yang baik untuk peningkatan kualitas hidup masyarakat.

“BRI tidak hanya mampu membantu mendorong program pemerintah dalam mencegah stunting di Indonesia, tetapi juga meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang kuat dan hebat untuk masa depan yang lebih baik," ujar Catur.

Masalah gizi pada balita merupakan masalah kesehatan masyarakat yang masih tergolong tinggi di Indonesia.

Stunting bukan semata persoalan tinggi badan saja, namun yang lebih buruk adalah dampaknya terhadap kualitas hidup individu, seperti ketertinggalan dalam kemampuan kognitif dan motorik, hingga gangguan metabolik ketika dewasa.

Di Sulawesi Selatan, bantuan BRI Peduli untuk penanganan stunting tersebut disalurkan ke Pemerintah Kabupaten Pangkep yang diterima langsung Bupati Pangkep Muhammad Yusran Lalogau.

Yusran mengapresiasi langkah perusahaan pelat merah tersebut dalam upaya penanganan stunting usai menerima bantuan alat kesehatan (Alkes) pengukur penanganan stunting.

"BRI sebagai BUMN, tidak hanya memberikan layanan perbankan kepada masyarakat tetapi juga bidang kesehatan. Saya mewakili Pemkab Pangkep mengucapkan terima kasih kepada BRI yang peduli dengan anak stunting di Pangkep, " katanya.

Bantuan itu diterima akan diberikan kepada Puskesmas Bungoro dan Puskesmas Labakkang.

Giat ini merupakan bentuk dukungan BRI terhadap program pemerintah dalam mencegah dan menurunkan angka prevalensi stunting serta mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (Sutainabilty and Development Goal’s (SDG’s) No.2 tanpa kelaparan.