INFOSULAWESI.com, MAKASSAR -- AA, bayi perempuan berusia 2 bulan meninggal saat disusui ibunya, DS (37), di dalam mobil di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (15/2/2023).
Saat dikonfirmasi, Kapolsek Panakkukang, Kompol Abdul Azis membenarkan kejadian itu. Ia menerangkan awalnya sang bayi bersama kedua orang tuanya bepergian bersama-sama dengan mengendarai mobil. Sekitar pukul 09.00 WITA, ASA (46), ayah sang bayi yang berprofesi sebagai driver taksi online singgah terlebih dahulu di sebuah warung kopi menunggu orderan sembari berbincang dengan rekan seprofesinya.
Sedangkan istri dan bayinya tetap di mobil dalam kondisi mobil mesin dan penyejuk udara menyala serta pintu dan kaca tertutup rapat. Sembari menunggu, istrinya membaringkan jok kursi lalu menyusui bayinya dalam posisi berbaring hingga tertidur.
"Bapak bayi berprofesi driver taksi online, istri bersama bayinya ikut di dalam mobil dari rumah di BTP menuju Topaz. Bapaknya parkir di depan warkop, ngopi dan ngobrol dengan temannya. Ibu dan bayi tetap di dalam mobil, mesin dan AC posisi menyala," kata Abdul Azis.
Berselang 2 jam kemudian, saat membuka pintu mobil, sang ayah kaget melihat wajah bayinya sudah pucat dan jari tangannya membiru. ASA kemudian membangunkan istrinya.
"Sekitar jam 11, bapak bayi mengecek istri dan anaknya. Buka pintu dia kaget, bayi dalam posisi disusui pucat dan kukunya membiru. Dibangunkan, ibu periksa bayinya sudah tidak bergerak dan mata tertutup," sambungnya.
Dalam keadaan panik, orang tua bersama bayi kemudian mencari pertolongan ke Masjid Nurul Jihad, Kompleks IDI, Kecamatan Panakkukang, tak jauh dari warung kopi.
Di masjid tersebut, warga kemudian menghubungi petugas puskesmas terdekat. Petugas puskesmas yang datang memeriksa kondisi bayi menyatakan bayi tersebut telah meninggal dunia satu jam sebelumnya. Ibu bayi pun menangis dan tak dapat berkata apa-apa saat tahu anak yang sedang disusuinya itu meninggal dunia.
"Panik, kemudian cari pertolongan singgah di masjid. Salah satu warga di masjid menghubungi dokter puskesmas terdekat. Dokter datang memeriksa bayi ternyata sudah meninggal diperkirakan sudah satu jam," lanjutnya.
Petugas kepolisian yang mendapat informasi tersebut lalu mendatangi masjid dan membantu orang tua membawa bayi tersebut ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar guna pemeriksaan lebih lanjut. Namun orang tua bayi tersebut menolak dilakukan pemeriksaan otopsi, sehingga jenazah bayi tersebut hanya dilakukan visum.
Jenazah bayi dan orang tuanya lalu dijemput pihak keluarga untuk dimakamkan di kampung halaman.
"Petugas kita mendatangi TKP dan menemui orang tua bayi lalu mengantarnya ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk visum dan autopsi, namun orang tua bayi menolak diautopsi. Jadi bayi langsung diserahkan untuk dimakamkan," katanya.
Dikonfirmasi mengenai adanya kemungkinan bayi tersebut meninggal dunia karena tertindih sang ibu saat disusui, Abdul Azis belum dapat memastikannya. Hal ini karena penyebab kematian bayi masih dalam proses penyelidikan.
"Dugaan sementara penyebab kematian bayi masih lidik, kita menunggu hasil visum satu atau dua hari," katanya.