Logo

Telkomsel Gerak Cepat Tindaklanjuti Aspirasi Frederik Kalalembang, Perkuat Jaringan di Jalur Rawan Longsor Palopo–Toraja

Pertemuan anggota DPR RI Fraksi Partai demokrat Irjen Pol (P) Drs Frederik Kalalembang dengan Dirut Telkomsel Nugroho membahas tentang penanganan blank spot di Dapil 3 Sulsel.

JAKARTA — Setelah menerima laporan langsung dari Anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat, Irjen Pol (P) Drs. Frederik Kalalembang, PT Telkomsel bergerak cepat menindaklanjuti sejumlah keluhan masyarakat terkait lemahnya sinyal dan daerah blank spot di jalur vital Palopo–Toraja. Langkah ini menjadi respons atas aspirasi warga yang disampaikan Frederik dalam masa resesnya, terutama untuk wilayah yang rawan longsor dan tergolong daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal).

Sebelumnya, Frederik menyampaikan kepada Direktur Utama Telkomsel Nugroho, bahwa masyarakat di beberapa titik jalur pegunungan tersebut sering kehilangan sinyal total, terutama saat terjadi hujan deras atau longsor. Kondisi itu dinilai membahayakan warga karena komunikasi menjadi terputus di saat mereka paling membutuhkan pertolongan. “Saya berterima kasih kepada Telkomsel yang langsung menindaklanjuti aspirasi masyarakat. Namun, saya juga berharap agar perbaikan jaringan dilakukan secepatnya, bahkan bila perlu dibangun tower baru di titik-titik paling rawan longsor,” ujar Frederik Kalalembang, Sabtu (18/10/2025).

Dalam paparan resmi yang diterima dari Telkomsel, perusahaan telekomunikasi pelat merah ini memastikan telah meninjau dan memetakan kondisi di lima lokasi utama yang dilaporkan anggota DPR RI Frederik Kalalembang, yaitu Battang Barat, Batusitanduk, Dusun Malua, Sa’dan, dan Rantepao. Dari hasil evaluasi teknis, sebagian besar wilayah tersebut sudah terlayani jaringan, meskipun kondisi geografis ekstrem seperti perbukitan terjal dan lembah dalam menjadi kendala utama yang menghambat kestabilan sinyal.

Untuk Battang Barat (KM 24 Palopo), Telkomsel menjelaskan bahwa area tersebut sudah terlayani sejak Juli 2025 melalui mini BTS Easypole site. Lokasinya yang berada di ketinggian cukup mampu menjangkau pemukiman sekitar, tetapi topografi curam dan faktor lingkungan masih memengaruhi jangkauan sinyal secara maksimal. Telkomsel akan melakukan program optimalisasi jaringan untuk memperkuat stabilitas dan kualitas sinyal di area tersebut.

Gambar_WhatsApp_2025-10-18_pukul_22.39.06_94b96623

Poros Jalan Palopo–Toraja, tepatnya di KM 24 Battang Barat, saat ini telah terlayani oleh Telkomsel sejak Juli 2025 melalui penggunaan mini BTS yang mampu melayani penduduk di sekitar area tersebut.

Di Batusitanduk, yang menjadi jalur alternatif Palopo–Toraja, Telkomsel mengoperasikan dua macro site aktif, yakni di Desa Sangtandung dan Desa Ilan Batu. Meskipun sebagian besar pemukiman telah terlayani, beberapa lembah dan tikungan tajam masih menjadi titik lemah. Sebagai tindak lanjut, Telkomsel akan menggelar drive test dan penyesuaian teknis untuk memaksimalkan cakupan layanan.

Selanjutnya di Dusun Malua, Kecamatan Nanggala, Toraja Utara, sinyal masih terganggu karena posisi dusun yang terhalang bukit dan seringnya gangguan pasokan listrik. Telkomsel akan melakukan perbaikan sistem daya dan optimalisasi perangkat BTS agar layanan tetap stabil tanpa terputus berjam-jam seperti sebelumnya.

Untuk wilayah Sa’dan, sinyal dinilai cukup kuat dengan tiga menara aktif di dataran tinggi. Namun, area lembah masih menjadi tantangan karena tertutup vegetasi dan kontur bukit. Penyesuaian parameter antena dan optimalisasi jaringan akan dilakukan agar sinyal dapat menembus wilayah lembah di sepanjang jalan menuju Rantepao.

Sedangkan di Kota Rantepao, Telkomsel mencatat 14 macro site aktif yang tersebar di berbagai titik kota. Jaringan di pusat kota sudah kuat, tetapi beberapa area padat bangunan masih perlu penguatan. Untuk itu, Telkomsel akan menyesuaikan arah antena (tilt & azimuth) agar cakupan sinyal lebih merata.

Pihak Telkomsel menyampaikan apresiasi kepada Frederik Kalalembang atas perhatian dan kepeduliannya terhadap pemerataan akses komunikasi di daerah pegunungan. “Kami sangat mengapresiasi perhatian Bapak Frederik yang telah menyampaikan keluhan masyarakat Toraja dan Palopo secara langsung. Ini menjadi motivasi bagi kami untuk mempercepat optimalisasi jaringan agar seluruh wilayah bisa merasakan manfaat layanan komunikasi yang andal,” ujar perwakilan Telkomsel dalam keterangannya.

Frederik pun menyambut baik langkah cepat tersebut dan menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, BUMN, dan masyarakat untuk memperkuat infrastruktur komunikasi nasional. “Saya ingin memastikan bahwa masyarakat di wilayah 3T tidak lagi hidup dalam kesunyian digital. Ketika jalan tertutup longsor, setidaknya mereka masih punya sinyal untuk memanggil pertolongan,” ujar Frederik Kalalembang. (*)