Logo

Usulan Soeharto Jadi Pahlawan Picu Pro Kontra

Presiden RI Kedua Soeharto diusulkan untuk menjadi Pahlawan Nasional (Foto: Pemprov DI Yogyakarta)

MUNCULNYA usulan nama Presiden RI Kedua Soeharto sebagai pahlawan nasional menimbulkan pro kontra. Terkait hal tersebut, Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menjelaskan bahwa alur pengusulan Soeharto sebagai pahlawan nasional berasal dari masyarakat.

Dikatakan Gus Ipul, seorang tokoh yang diusulkan jadi pahlawan nasional berdasarkan masukan dari masyarakat lewat seminar, sejarawan dan tokoh-tokoh setempat. Dan jika usulan tersebut diterima bupati atau wali kota, maka akan disampaikan kepada gubernur.

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) sekaligus Juru Bicara Istana Prasetyo menilai tidak ada yang salah dengan usulan Soeharto menjadi pahlawan nasional. Sebab, kata dia, sebuah hal yang wajar apabila mantan kepala negara diusulkan sebagai pahlawan nasional. Prasetyo berharap turut melihat kebaikan Soeharto dalam memimpin Indonesia dan tak hanya melihat hal-hal yang buruk. 

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir ikut berkomentar terkait usulan gelar pahlawan Soeharto. Haedar meminta semua pihak yang terlibat pro dan kontra usul gelar pahlawan nasional untuk Soeharto duduk bersama dalam sebuah dialog rekonsiliatif mencari titik temu. 

Sebagaimana diketahui, Kementerian Sosial melalui Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial akan membuat tim untuk memproses semua usulan nama pahlawan nasional. Tim yang dibentuk Ditjen Pemberdayaan Sosial Kemensos akan membahas semua usulan nama pahlawan dari seluruh gubernur di Indonesia.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Kemensos Mira Riyati Kurniasih dalam pernyataan tertulis di Jakarta, Selasa lalu. Ia mengungkapkan sudah ada 10 nama yang masuk dalam daftar usulan calon Pahlawan Nasional 2025. 

Beberapa tokoh yang kembali diusulkan, diantaranya adalah Abdurrahman Wahid (Jawa Timur), Soeharto (Jawa Tengah), Bisri Sansuri (Jawa Timur), Idrus bin Salim Al-Jufri (Sulawesi Tengah), Teuku Abdul Hamid Azwar (Aceh), dan Abbas Abdul Jamil (Jawa Barat). 

Kita berharap agar pro dan kontra gelar pahlawan nasional bagi Soeharto segera diselesaikan. Terpenting adalah duduk bersama dan rekonsiliatif mencari solusi.

EFR55

Simak berita dan artikel lainnya di: Google News infosulawesi.com

WA12
Ikuti info terbaru di: WhatsApp Channel Infosulawesi