Logo

Gelar Konferensi Pers, Kanwil DJP Sulselbartra Jelaskan Kinerja APBN Sulawesi Selatan Triwulan II Tahun 2022

INFOSULAWESI.com, MAKASSAR -- Kanwil DJP Sulselbartra mengadakan konferensi pers untuk Kinerja APBN di Sulawesi Selatan Triwulan II dan Kinerja Penerimaan Pajak Triwulan II Tahun 2022 di Aula GKN 2 Makassar, Jalan Urip Sumoharjo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, pada hari senin (18/07/2022).

Kinerja Penerimaan Kanwil DJP Sulselbartra dalam penerimaan pajak tahun 2022 s.d Juni, kanwil DJP Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara dengan target Rp 13.66 T, dan realisasi dari Juni - Juni 2022, Rp 8,1 T, dengan capaiannya 59,49% dan pertumbuhan dari Juni - Juni 2022, 44,2%.

"Penerimaan s.d Bulan Juni di Wilayah Sulawesi Selatan 2022 telah mencapai Rp 6,2 triliun atau mencapai 62,32% dari target penerimaan 2022. Secara kumulatif, kinerja penerimaan secara konsisten menunjukkan peningkatan setiap bulannya sejalan dengan pemulihan ekonomi," Ujar Kakanwil.

Dalam Kinerja Penerimaan Bea Cukai Triwulan II tahun 2022 dapat dilihat dari data yang dijelaskan oleh narasumber yang mewakili Kanwil DJP tersebut.

"Kinerja Penerimaan Bea Masuk Tumbuh 7,75% pada Semester I dengan Penerimaan BM secara akumulasi s.d. Juni 2022 terus tumbuh di angka 7,75% dibandingkan 2021 dan tumbuh 7,68% dibandingkan 2020;Kinerja Bea Masuk terpantau kembali membaik setelah mengalami penurunan pada bulan Mei 2022.

Hal ini disebabkan telah aktif beroperasinya Makassar Tene pada bulan Juni 2022 sebagai salah satu penyumbang Bea Masuk terbesar di Makassar, yang pada semester I ini telah berkontribusi mencapai 47 miliar rupiah.

Kinerja Penerimaan Cukai Tumbuh Didorong Peningkatan Produksi Di Bulan Juni 2022 yang Penerimaan Cukai s.d semester I 2022 tumbuh 38,20% (ytd: 2021), utamanya dipengaruhi kenaikan tarif cukai hasil tembakau, Penerimaan cukai ini didominasi dari cukai hasil tembakau khususnya rokok dengan nilai 20,03 M atau sebesar 94,34% dari total penerimaan cukai."

Sementara data penindakan dapat di perkirakan dengan nilai barang : Rp 40.650.320.964 (40,6 Milyar), da Potensi kerugian negara : Rp 6.878.096.737 (6,8 Milyar).

"Pemusnahan Barang Milik Negara seperti Rokok illegal yang sebanyak 5.249.260 batang dengan perkiraan nilai barang sebesar Rp5.353.531.200,- ; MMEA ilegal sebanyak 92,68 Liter dengan perkiraan nilai barang sebesar Rp433.617.600,-; barang larangan jenis sex toys sebanyak 3 (tiga) buah dengan perkiraan nilai barang Rp330.000, BKC ilegal dan sex toys tersebut merupakan hasil penindakan Kanwil Bea Cukai Sulbagsel selama periode 2020 s.d Desember 2021 yang telah mendapatkan persetujuan peruntukkan dan Putusan Pengadilan dari Direktur Pengelolaan Kekayaan Negara dan Sistem Informasi, Kepala KPKNL Makassar, Putusan Pengadilan Negeri Makassar serta Putusan Pengadilan Negeri Pangkajene,"sambungnya.

Adapun data yang dijelaskan oleh narasumber tentang Kinerja dan Realisasi APBN Triwulan II - 2022.

"Perang di Ukraina telah mengejutkan pasar komoditas global. Pasokan beberapa komoditas telah terganggu, menyebabkanharga yang jauh lebih tinggi, terutama untuk energi, pupuk, dan beberapa biji-bijian;

Dalam jangka pendek, gangguan pasokan dan harga pangan danenergi yang lebih tinggi akan meningkatkan inflasi dan pembuatkebijakan perlu mengurangi berdampak pada rumah tangga miskin;
Dampak rambatan dari perang ukraina diharapkan mampu diredam dengan kebijakan fiskal yang tepat, "

Kemudian ada Kinerja Pendapatan dan Kinerja Belanja APBN s.d Juni 2022.

Penerimaan pajak meningkat tajam di bulan Juni disebabkan keberhasilan PPS yang berakhir dibulan Juni 2022.

Penerimaan bea cukai ditunjang oleh kembali beroperasinya pabrik pengolahan rawsugar setelah perawatan mesin dan keberhasilan program gempur rokok ilegal.

Penerimaan PNBP naik signifikan sebagai hasil lelang hak tanggungan dan penerimaan pemanfaatan BMN.

Belanja KL masih dalam proses pengadaan barang/jasa yang mempunyai aturan baru yaitu kewajiban penggunaan 40% kandungan lokal.

Penerimaan pajak meningkat tajam di bulan Juni disebabkan keberhasilan PPS yang berakhir dibulan Juni 2022. (*)