INFOSULAWESI.com, LUWU TIMUR -- Ketua Fomawita Luwu Timur, Haspin K memberikan keterangan terkait tingkah laku oknum petinggi PT. Vale Indonesia Tbk, Sorowako dalam press rilisnya.
Menurutnya, selaku Presiden Direktur PT. Vale Indonesia Tbk, Sorowako, Ibu Febry harusnya segera bersikap terhadap anak buahnya, yakni Enra kusuma agar posisinya digeser dari eksternal relation dan gustaff dari posisi HR.
Enra Kusuma yang tadinya punya pengalaman dari logistik dan hanya berurusan dengan benda termasuk spead boad yang ada dibalantang, tiba-tiba di beri posisi Direktur Eksternal Relation. Dimana eksternal relation butuh pimpinan yang cerdas bijak serta mampu memahami situasi dan kondisi, termasuk sosial, masyarakat dan adat budaya lokal.
Berbeda ketika berhadapan benda mati dengan berhadapan manusia. Makanya sering terjadi gejolak saat ini dikarenakan kami nilai bukan orang yang tepat menduduki posisi tersebut.
Termasuk juga gustaff tidak layak lagi untuk diberi posisi strategis sebab dapat mencederai sistem managemen perusahaan yang sebenarnya. Dengan adanya bentuk perekrutan tenaga kerja dalam bentuk cara yang tidak prosedural sehingga bisa memancing keributan masyarakat banyak.
Ibu Febry harus jangan pura-pura tidak tahu akan perilaku anak buahnya, jadi tolong agar sesegera mungkin luruskan keadaan yang salah untuk jadi benar sehingga wilayah konsensi ini selalu dalam kondusif.
Apabila sorotan kami tidak ditanggapi maka yakinlah bahwa akan ada dinamika pergerakan yang lebih besar. Sebab kami khususnya masyarakat asli lokal betul-betul sudah merasa ditindas.
Sudah cukup kesabaran kami puluhan tahun ditindas, Jangan lagi ditambah penderitaan kami dengan asal memposisikan orang yang hanya dapat merusak kultur kehidupan keluarga kami.
Tidak bisa dipungkiri bahwa selama ini kami penduduk asli sengaja dibenturkan bahkan dimiskinkan dengan cara-cara moderen bahkan di intimidasi.
Salah satu bukti yang telah menjadi ceritera masyarakat luas. Apabila ada yang lantang berbicara benar ada dua cara yang dilakukan oknum perusahaan merangkul berkualisi kejahatan atau dibunuh karakternya agar hilang kepercayaan orang banyak.
Selain itu kontraktor lokal juga diancam apabila ada yang ikut gerakan demo atau ketahuan mendanai gerakan demo langsung diputuskan hubungan kerja atau kemitraannya dengan perusahaan.
Kami yakin sebenarnya managemen perusahaan tidak seperti itu sadisnya. Tapi ini ulah oknum petinggi perusahaan yang sengaja menindas kami agar kekayaan alam yang ada didaerah kami mereka bisa menguasai dengan kebijakan yang menyakitkan.
Dan ibu Febri juga harus bertanggung jawab atas di PHK nya seorang karyawan dan di tangkapnya 3 orang yang sampai saat berada dibalik jeruji besi atas pelaporan dari salah satu okhum DSS PT. Vale, yang menurut pengakuan oknum tersebut diperintahkan oleh atasannya dan ibu Febri langsung melalui telpon.
Kepada pihak pemerintah pusat, khususnya Pemda Luwu Timur agar jangan tinggal diam dengan keresahan masyarakat yang ada. Baik pihak eksekutif, yudikatif, legislatif.
Pemda sebaiknya ikut menegur oknum perusahaan tersebut, bila perlu berikan sanksi terhadap yang dilakukan yang bersangkutan. Diminta atau tidak diminta, bahkan melaporkan segala sesuatu yang terjadi terlebih bila berkaitan dengan masyarakat. Pihak pemerintah harus aktif. Sejatinya pemerintahan yang melindungi rakyatnya, ketika ada keresahan ditengah masyarakat maka secepatnya diatasi. Jangan nanti turun kejalan baru semua jadi panik.
Kami ini adalah rakyat yang menjadi salah satu aset negara yang sangat berharga.
Jangan ada pihak yang terlalu mudah mengatakan bahwa layak PT. Vale kontraknya diperpanjang.
Kelayakan perpanjangan kontrak itu tidak ditinjau dari dua tiga aspek saja, apa lagi jika hanya satu aspek. Tidak mungkin kami angkat bicara atau berkoar-koar terus jika kami telah mendapatkan hak-hak kami sebagai penduduk asli lokal yang berada diarea pemberdayaan PT. Vale.
Jangankan sepenuhnya kami dapatkan hak kami, setitik pun kejelasan itu kami tidak merasakan sama sekali secara merata. Karena yang dibesarkan adalah perseorangan agar managemen komplik tumbuh dan oknum petinggi bisa berjalan mulus, tutup Haspin.K, Ketua Fomawita Lutim, melalui press rilisnya kepada media infosulawesi.com. (*)