Logo

Pidato HUT RI ke 77 di Tiran Group, Andi Amran Sulaiman: Masa Depan Indonesia Ada di Timur

Founder dan CEO Tiran Group, Andi Amran Sulaiman.

INFOSULAWESI.com, MAKASSAR -- Menteri Pertanian era Jokowi-JK, Andi Amran Sulaiman menaruh perhatian khusus terhadap potensi Indonesia menjadi negara maju di masa yang akan datang. Dengan tegas ia menyebut masa depan negeri ini ada di timur.

Hal tersebut diungkapkan saat memimpin upacara peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia, Rabu 17 Agustus 2022 di hadapan karyawan Tiran Group.

Founder sekaligus CEO Tiran Group itu menyampaikan potensi alam, energi, pangan dan hasil laut yang melimpah semua tersedia melimpah ruah di timur Indonesia. Akan lebih dahsyat jika potensi ini dimanfaatkan dan dirasakan oleh anak bangsa sendiri.

"Masa Depan Indonesia ada di timur. Kekayaan sumber daya alam ini berpotensi mendorong Indonesia jadi negara maju," tegas Andi Amran.

Menurutnya kalau kekayaan alam ini dikelola dengan baik oleh anak bangsa maka akan menghasilkan ribuan triliun untuk pembangunan negara serta memakmurkan rakyat Indonesia.

Ketua Umum Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Hasanuddin (Unhas) itu mencontohkan, Kabupaten Konowe Utara, Sulawesi Tenggara yang menyimpan kekayaan alam yang melimpah.

Dikatakan, satu kabupaten Konowe bisa menghasilkan Rp2 juta triliun sebelum diolah. Ia mengkalkulasi ada 46 miliar ton Nikel di wilayah tersebut.

Menurut Amran, Indonesia menempati posisi penting dalam penguasaan Nikel dan bauksit dunia, baik dari sisi produksi maupun potensi cadangan yang dimiliki.

Berdasarkan kajian Badan Geologi Kementerian ESDM, dari seluruh negara yang diidentifikasi memiliki potensi Nikel, Indonesia mendominasi hampir 24% cadangan Nikel dunia.

Angka itu membuat Indonesia menduduki peringkat teratas secara global.

Dia mengungkap, potensi Nikel terbesar dunia itu ada di wilayah Sulawesi dan Maluku. Potensi cadangan Nikel paling banyak ditemukan di Provinsi Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara.

Komoditas mineral ini, kata Amran, akan berperan strategis dalam pengembangan mobil listrik dan juga energi terbarukan (ET).

Nikel, akan berperan besar dalam rantai pasok bahan baku baterai lithium sebagai komponen penting dalam mobil listrik. Sementara tembaga dan bauksit akan berperan strategis dalam industri mobil listrik serta komponen pembangkit ET seperti solar panel dan wind power.

"Mimpi kita mobil listrik dibuat di Indonesia oleh anak bangsa sendiri. Dan bangsa ini menjadi pusat ekonomi dunia yang berhubungan dengan Nikel atau stainless. Sehingga Indonesia bisa menjadi pusat mobil listrik dunia. Semua dikerjakan dan dinikmati oleh anak bangsa," paparnya.

Kedepan, lanjut Amran, dalam mengelola Nikel tidak hanya sebatas bahan mentah tapi Nikel harus menjadi bahan siap pakai atau bahan baku, sehingga harganya jauh lebih tinggi.

Jika sektor ini saja dikelola dengan baik dan serius, maka Amran memastikan utang Indonesia dapat terbayar lunas. Indonesia akan berdaulat, disegani dan menguasai dunia.

"Potensi Nikel negeri ini sangat luar biasa. Ingat, potensi Nikel dunia ada di Sulawesi dan Maluku. Kalau ini dimanfaatkan, kecil itu utang negara," tegas Amran lugas. (fjr)