Logo

Ketua Umum PAN : Zulhas Sebut KIB Masih Menunggu Partai Lain Bergabung.

Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan

INFOSULAWESI.com, MAKASSAR -- Silaturahmi Nasional Koalisi Indonesia Bersatu memberikan isyarat mengusung calon presiden dari partai lain. KIB juga memastikan dua partai politik lain yang akan bergabung dengan koalisi partai Golkar, PPP dan PAN.

Silatnas ketiga Koalisi Indonesia Bersatu yang digelar di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu 6 November 2022 Dalam Pertemuan Silahturahmi Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) ini akan memberikan isyarat dan membuka diri agar partai lain bisa bergabung.

Ketua Umum (Ketum) Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas) membeberkan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) saat ini masih menunggu partai politik lain untuk bergabung.

Diketahui, saat ini KIB diisi oleh Partai Golkar, PAN, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk menghadapi Pemilu 2024. Kita masih menunggu ada beberapa partai yang akan gabung. Jadinya, kita akan umumkan, jadinya KIB plus-plus,” ujar Zulhas.

Sementara itu Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto mengungkapkan masih akan ada dua partai politik yang akan segera bergabung dengan KIB, namun Menko Perekonomian itu enggan menyebutkannya secara gamblang.

“KIB masih menunggu satu dua partai lain. Jadi kalau satu dua partai lain bergabung, baru kita announce siapa yang akan didukung KIB. Namanya KIB plus-plus,” ungkapnya yang diamini Zulkifli Hasan. Selain itu, meski tidak secara eksplisit menyebut, KIB juga mengisyaratkan mengusung nama capres dari parpol lain di luar Koalisi Indonesia Bersatu.

"Tunggu tanggal mainnya," katanya. KIB tidak akan mengumumkan capres dan cawapres pada November. Sebab, menurut KIB, bulan November ini bertepatan dengan Bulan Rabiul Akhir menurut kalender Islam.

Kendati demikian, Airlangga mengaku partai yang bergabung di KIB merupakan partai yang mendukung pemerintahan dari Jokowi-Ma'ruf. KIB tak ingin mengganggu konsentrasi politik hari ini. Mengingat, Indonesia mempunyai kegiatan KTT G-20 di Bali.

“Jadi kalau Rabiul Akhir harus berhati-hati. Maka kita mesti cari bulan yang betul-betul alam semestanya mendukung kita dan baik.

Dari situlah akan kita luncurkan siapa cawapres dan capres dari KIB,” tutur Airlangga. "Siapa kah jagoan yang kita perjuangkan? Itu akan ditulis di buku KIB di BAB berikutnya," ucap Zulhas. Lebih jauh, Menteri Perdagangan ini menjelaskan bahwa KIB akan berjuang dalam kampanye usai menentukan 'jagoan' pilihan mereka untuk Pilpres 2024.

Setelah itu, barulah KIB merealisasikan Program Akselerasi Transformasi Ekonomi Nasional (PATEN). "Merealisasikan program PATEN untuk 10 tahun ke depan. Dan semoga saja KIB bukan hanya sampai 10 tahun ke depan, karena pasti akan ada buku yang spektakuler dan menarik lagi," pungkas Zulhas.