Logo

HUT Basarnas ke 51, Pangdam XIV/Hasanuddin Gagas Kolaborasi Penanganan Bencana

Panglima Kodam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Totok Imam Santoso (kiri) didampingi Kepala Basarnas Sulsel Djunaidi (dua kanan) menjawab pertanyaan wartawan usai menghadiri pucak acara HUT Basarnas ke-51 di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (28/2/2023).

INFOSULAWESI.com, MAKASSAR -- Panglima Kodam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Totok Imam Santoso mengagas pembentukan tim terpadu TNI, Polri, Basarnas, potensi SAR, BPBD, dan Damkar untuk berkolaborasi dalam percepatan penanganan bencana.

"Saya punya ide, bagaimana kalau yang sudah ada ini kita 'upgrade' lagi, kita buat lagi sehingga nanti lebih cepat. Jadi nanti kan bencana kita tidak tahu kapan, tapi kita harus siap dari awal," katanya usai menghadiri puncak perayaan HUT Ke-51 Basarnas tingkat daerah itu di  Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa.

Ia berencana membentuk organisasi terpadu, walaupun sudah ada organisasi di setiap instansi, agar penanganan bencana dapat lebih cepat, tepat, dan tahu apa yang harus dikerjakan.

Selama ini, katanya, ketika terjadi bencana, personel masing-masing instansi yang turun ke lapangan tidak tahu harus melakukan apa dan yang harus dikerjakan dengan cepat dalam penanganan bencana.

"Jadi kita gabungkan saja, kita libatkan nanti tim yang sudah ada dengan masyarakat. Kemudian kita tentukan bagaimana sistem pelibatannya, berapa orang, di mana titiknya, evakuasinya. dan sebagainya," ujar Mayjen Totok.

Mantan Komandan Pusat Kesenjataan Artileri Medan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan Angkatan Darat (Danpussernarmed Kodiklatad) ini menjelaskan nantinya tim gabungan terpadu ini akan latihan bersama.

"Tapi kita mau mulai latihan secara parsial, mulai pakai peta, kemudian penanganan korban dengan cepat di lapangan. Jadi mereka bisa lebih tanggap lagi. Kodam siap memfasilitasi," katanya.

Lulusan Akmil Angkatan 1989 sekaligus peraih doktor dari Universitas Sahid ini menambahkan bencana pasti akan terjadi sehingga pertolongan harus menjadi hal utama, kalau tidak akan banyak nyawa hilang. Hal itu, sesuai motto Basarnas "Tanggap, tepat, dan nyawa selamat".

Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Sulsel Djunaidi menyambut baik gagasan tersebut dan rencananya bersama pangdam setempat akan mengelar latihan gabungan untuk lebih bersinergi, membentuk tim, dan membuat standar operasional prosedur (SOP) dalam pelayanan operasi SAR.

"Ini supaya dapat cepat tanggap dengan sesuai prosedur yang ada. Adanya latihan gabungan seperti ini, potensi SAR akan kita libatkan. Selain itu dari TNI/Polri, seluruh potensi SAR, mulai mahasiswa, organisasi terkait di dalamnya. Kita masih rencanakan dan akan dibicarakan bersama pimpinan tinggi di Sulsel. Kita kumpulkan dulu baru laksanakan kegiatan," kata dia.