INFOSULAWESI.com, SANFRANCISCO --Kuliner UMKM asal Indonesia semakin merambah pasar di wilayah pantai barat Amerika Serikat. Adalah diaspora Indonesia bernama Gabriela Lubaba yang aktif menjajakan aneka kue (pastry) di berbagai pasar swalayan di kawasan San Francisco Bay Area.
Gaby, panggilan akrabnya, kini mengembangkan bisnisnya dengan membuka toko bernama East Bay Bakery di Danville, California. Di toko tersebut, dia menjual tidak kurang dari 12 jenis roti dan 25 macam kue.
Di antaranya kue khas Indonesia seperti kelepon, ongol-ongol, lemper, lapis legit, cenil, kue talam, dan bolu kukus. Bahkan, setiap harinya Gaby juga memasok kue ke beberapa supermarket besar di East Bay seperti Diablo Foods.
“Sedikitnya 50 ribu aneka roti dan kue terjual habis setiap bulannya,” ujar Gaby, Minggu (16/7/2023). Termasuk sekitar 300 roti dan kue yang dipesan setiap harinya oleh Diablo Foods ditambah ratusan untuk swalayan lainnya.
Peresmian toko East Bay Bakery pada Jumat (14/7/2023) lalu dihadiri Konsul Jenderal RI San Francisco , Prasetyo Hadi, dan Wali Kota Danville, Newell Arnerich. “Kami turut bangga dengan bertambahnya bisnis kuliner rintisan diaspora Indonesia yang mempromosikan cita rasa khas Indonesia”, kata Prasetyo.
Gaby bercerita bagaimana dia merintis usaha tersebut bersama anggota keluarganya dari nol. Berbekal pengalaman kerja di sebuah toko makanan, dia lalu berupaya meningkatkan kemampuan kulinernya dengan mengikuti pelatihan.
Di sana dia mendapatkan pendidikan tata boga dan pastry dari chef asal Prancis. “Saya berharap dapat terus mengembangkan bisnis ini dengan tetap rendah hati, hidup tenang, kreatif dan inovatif,” kata Gaby.
Konsul Pensosbud KJRI San Francisco Mahmudin Nur Al-Gozaly menegaskan akan terus menggalakkan bisnis kuliner diaspora Indonesia. “Kehadiran mereka diharapkan akan semakin meningkatkan promosi kuliner sekaligus memperkuat nation branding Indonesia,” ujarnya.
Kehadiran East Bay Bakery menambah khazanah bisnis kuliner rintisan masyarakat dan diaspora Indonesia di San Francisco dan sekitarnya. “Kondisi krisis pasca-pandemi tidak menyurutkan semangat mereka untuk merintis usaha makanan,” kata Mahmudin.
Sebelumnya berdiri toko Vio Pastry di Vacaville, California, dan toko grosir Maya Asian Market. Yang terakhir ini dirintis oleh Maya Damayanti, diaspora asal Bandung yang kini tinggal di Seattle, negara bagian Washington.
Selain itu ada Food Truck Bakoel Djakarta di kota Eugene, negara bagian Oregon. Resto yang menjual makanan di atas truk ini antara lain menyajikan nasi campur rendang, sate ayam, dan nasi goreng.
Cek berita dan artikel yang lain infosulawesi.com di Google News