INFOSULAWESI.com BOLMONG -- Dinilai tidak disiplin dalam penerapan proses belajar mengajar di sekolah, puluhan wali murid melakukan aksi demo di SDN 1 Bulud, Kamis (07/09/2023) pagi tadi, menuntut agar Kepala Sekolah yang dijabat Hamria Mokoginta S.Pd, diberhentikan dari jabatannya.
Salah satu wali murid mengatakan, buntut dari ketidak disiplinan sekolah mengakibatkan sejumlah murid mengalami keterlantaran dalam proses belajar.
"Gurunya masuk sekolah hanya sebentar saja, masuk jam 9 pulang jam 10, sejingga mengakibatkan murid tidak bisa menerima pelajaran seutuhnya. Kami minta Bupati dan Kepala Dinas Pendidikan untuk segera mencopot kepala sekolah dari jabatannya," ungkap salah satu wali murid.
Sementara, Kepala Sekolah Hamria Mokoginta, saat dikonfirmasi menjelaskan jika soal tuntutan kedisiplinan pihak sekolah masih dalam koridor yang sebenarnya.
"Cuma ada beberapa guru yang tidak hadir karena ada urusan keluarga sehingga mereka meminta izin untuk tidak hadir," jelas Hamria.
Ia juga mengatakan, sebelumya keadaan sekolah masih normal, akan tetapi dirinya selaku Kepsek mengalami insiden kecil yang mengakibatkan kaki sebelah kanan keseleo sehingga dirinya absen selama dua Minggu.
"Pernah terjadi masuk jam 8 tetapi itu hanya karena persoalan kunci kelas yang dipegang oleh siapa, dan itu sudah berlalu sehingga (kemungkinan) ini yang mengacu masalahnya. Dan sesudahnya masih dalam keadaan normal, kendati guru tidak ada namun ada guru piket yang menggantikannya. Saat saya mengalami insiden saya izin tidak hadir tetapi proses belajar mengajar saya pantau dari rumah," terang Hamria.
Hamria Mokoginta juga menyampaikan jika para guru sudah sering diberitahukan terkait kedisiplinan di sekolah.
"Namun semua kembali ke guru-guru. Itu sudah saya lakukan bahwa jam masuk dan jam keluar sudah diatur," tukasnya.
Dirinya juga berjanji terkait adanya aksi demo tersebut menjadi bahan evaluasi pihak sekolah dan akan kembali membina para guru di sekolah.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Bolmong, Renti Mokoginta menegaskan akan melakukan evaluasi terkait kinerja para guru di SDN Bulud. Namun soal tuntutan untuk mengganti Kepasek itu harus sesuai prosedur.
"Sudah dibuka sekolahnya saya langsung hadir jika ada tuntututan pengatian kepsek itu ada prosedur," tegas Renti Mokoginta.
Dari hasil pantauan media, sejumlah wali murid saat aksi demo sempat melakukan pemalangan di pintu masuk sekolah, dan membawa famlet bertuliskan agar Kepsek segera diganti yang diletakan di halaman sekolah.
Cek berita dan artikel yang lain infosulawesi.com di Google News