MAKASSAR - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan bersama Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan menggelar South Sulawesi Investment Forum (SSIF) yang menawarkan 13 proyek strategis kepada 95 investor dari dalam dan luar negeri.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulsel, Causa Iman Karana, menyatakan bahwa SSIF bertujuan untuk mendorong investasi, terutama dalam bidang hilirisasi, dengan harapan dapat meningkatkan nilai tambah dan pertumbuhan ekonomi Sulsel secara berkelanjutan.
Kegiatan forum investasi ini mengangkat tema "Reinforcing The Downstream Industry and Circular Economy Forum" dan dihadiri oleh kepala daerah dari 14 kabupaten/kota di Sulawesi Selatan yang mempresentasikan potensi daerahnya masing-masing.
Proyek investasi yang ditawarkan dalam SSIF hasil dari seleksi dan kurasi proyek-proyek yang telah dilakukan dalam South Sulawesi Investment Challenge (SSIC) 2023 pada Juli 2023. Dalam SSIF, terdapat 5 proyek unggulan yang siap ditawarkan kepada investor.
Proyek-proyek tersebut adalah Pengembangan Kawasan Industri Bantaeng (KIBA), Kawasan Peternakan Sapi Bone, Kawasan Minapolitan Selayar, Budidaya Rumput Laut Bone, dan Industri Pengolahan dan Pengalengan Ikan di Sinjai.
Potensi tambahan investasi yang dipromosikan dalam SSIF mencapai Rp95,52 triliun, berasal dari 13 proyek investasi strategis yang tersebar di 24 kabupaten/kota di Sulawesi Selatan.
Sejauh ini, promosi investasi yang telah dilakukan melalui Forum Pinisi Sultan berhasil menarik minat investasi senilai Rp7,22 triliun dari 9 investor pada tahun 2023.
Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan, Bahtiar Baharuddin, menyoroti pentingnya dukungan infrastruktur seperti jalur distribusi yang efisien dan daya listrik yang memadai dalam mengembangkan potensi investasi di Sulsel.
Ia juga menekankan pentingnya konektivitas udara dan laut dalam mendukung ekspor produk-produk Sulsel ke luar negeri dan pasar domestik. ***
Cek berita dan artikel yang lain infosulawesi.com di Google News