Logo

Kerjasama USAID MADANI dan Wallacea Dinilai Sukses dalam Workshop Refleksi

Luwu Utara - Perkumpulan Wallacea, mitra utama USAID dan FHI360 dalam Program MADANI, telah sukses mengadakan Workshop Refleksi Hasil Program USAID MADANI di Kabupaten Luwu Utara. Acara ini berlangsung pada Sabtu (14/10/2023) di Ruang Pertemuan Warkop Dg Azis, Masamba.

Workshop ini dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), Drs. Misbah, serta Plt. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), Akram Risa.

Hadir juga perwakilan dari berbagai Perangkat Daerah, pemerintah desa, BPD, FPKR, dan Kelompok Disabilitas Desa. Workshop ini menandai kehadiran Dr. Ir. H. Bachrianto Bachtiar, M.Si., sebagai Penanggap Utama.

Direktur Perkumpulan Wallacea, Basri Andang, menjelaskan bahwa tujuan workshop ini adalah meningkatkan pendekatan dan strategi dalam implementasi hasil Program MADANI di Kabupaten Luwu Utara.

Dia menyatakan bahwa acara ini juga memberikan penghargaan kepada penerima manfaat program USAID MADANI yang berjalan selama tiga tahun, yaitu 2020-2021, 2021-2022, dan 2022-2023.

Selama tahun pertama (2020-2021), mereka mendirikan Sirkum Belajar La Maranginang yang awalnya terdiri dari 8 Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) dan kini telah bertambah menjadi 13 OMS.

Pada tahun kedua (2021-2022), mereka mendorong kolaborasi dan advokasi terkait isu-isu desa inklusi.

Tahun ketiga (2022-2023) menunjukkan perkembangan yang signifikan dalam advokasi. Capaian program MADANI turut berkontribusi pada visi-misi pemerintah yang tertuang dalam RPJMD.

Workshop ini juga merayakan Festival Inovasi OMS dan menambahkan dua desa, Desa Banyu Urip dan Tarrak Tallu, yang siap untuk direplikasi.

Bachrianto Bachtiar, Penanggap Utama Workshop Refleksi Program MADANI, memberikan apresiasi kepada Wallacea atas kontribusi mereka dalam program ini.

Dia menyatakan bahwa dalam dunia organisasi, ada berbagai jenis pendekatan, termasuk organisasi perangkat daerah yang mengelola administrasi pemerintahan, NGO dengan berbagai aktivitasnya, Organisasi Masyarakat Sipil (OMS), dan Non-Government Individual (NGI).

Dalam pengembangan organisasi, Bachrianto menjelaskan pendekatan RON, yaitu Resources (Sumber Daya), Organization (Organisasi), dan Norma.

Wallacea telah berhasil memperkuat organisasi-organisasi ini dengan menyusun regulasi dalam organisasi, menyusun anggaran dasar, dan mendapatkan legalitas yang diperlukan.

Workshop ini merupakan langkah penting dalam menjaga dan memperkuat kerjasama yang telah berjalan selama tiga tahun dan memastikan kelangsungan program USAID MADANI. ***

Cek berita dan artikel yang lain infosulawesi.com di Google News