Logo

Bahaya Mengkonsumsi Makanan Berkaleng, Ancam Kesehatan

Ilustrasi makanan berkaleng. (Pixabay/Joenomias)

Makassar - Makanan kaleng adalah salah satu produk yang sering ditemui di rak-rak toko dan sering diandalkan sebagai sumber makanan cepat saji yang praktis.

Namun, para ahli kesehatan semakin mengungkapkan potensi bahaya dari mengkonsumsi makanan berkaleng.

Dalam sebuah penelitian terbaru, ditemukan bahwa makanan berkaleng dapat mengancam kesehatan publik jika tidak dikonsumsi dengan hati-hati.

Makanan kaleng biasanya dikemas dengan bahan tambahan seperti garam, gula, dan bahan pengawet lainnya untuk meningkatkan umur simpan dan rasa.

Hal ini dapat berdampak buruk pada kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan. Beberapa bahaya yang diungkapkan oleh para ahli kesehatan meliputi:

Kandungan Garam yang Tinggi:

Makanan berkaleng sering mengandung kadar garam yang tinggi. Konsumsi garam berlebihan dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan gangguan kesehatan lainnya.

Gula Tambahan:

Beberapa produk kaleng, terutama makanan penutup dan minuman, mengandung gula tambahan yang tinggi. Konsumsi gula berlebihan dapat menyebabkan obesitas, diabetes, dan masalah kesehatan lainnya.

Pengawet dan BPA:

Banyak makanan berkaleng menggunakan bahan pengawet dan kemasan berlapis yang mengandung bisfenol A (BPA). BPA dapat merusak sistem hormonal dan berpotensi menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang.

Kerusakan Makanan:

Kualitas makanan dalam kaleng juga dapat terpengaruh oleh penyimpanan yang tidak tepat.

Kaleng yang rusak atau tertekan bisa mengakibatkan kontaminasi dan kerusakan makanan.

Ahli kesehatan mendorong masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam memilih dan mengkonsumsi makanan berkaleng.

Saran yang diberikan termasuk:

Membaca label dengan cermat untuk memeriksa kandungan garam, gula, dan pengawet.

Menghindari produk kaleng yang terlalu banyak bahan tambahan.

Mencuci kaleng sebelum membukanya untuk menghindari kontaminasi.

Memperhatikan tanggal kedaluwarsa dan tanda-tanda kerusakan pada kaleng.

Makanan berkaleng masih bisa menjadi pilihan yang praktis dalam keadaan tertentu, namun penting untuk mengkonsumsinya dengan bijak dan berimbang agar dapat menjaga kesehatan jangka panjang.

Kesehatan publik adalah prioritas, dan pemahaman yang lebih baik tentang bahaya yang terkait dengan makanan berkaleng adalah langkah pertama dalam menghindari risiko yang mungkin timbul. ***