Logo

AALCO Terus Dorong Kepentingan Negara-negara Asia di Forum Internasional

Bali - Indonesia telah memegang teguh komitmen untuk memperkuat peran Asian-African Legal Consultative Organization (AALCO) sebagai wadah untuk mengadvokasi kepentingan negara-negara Asia dan Afrika di tingkat global.

61st Annual Session of Asian-African Legal Consultative Organization (AALCO) yang berlangsung selama lima hari telah menghasilkan sejumlah rekomendasi yang diterima positif oleh para delegasi yang hadir.

Berbagai isu utama yang diangkat dalam pertemuan ini mencakup pemulihan aset, hukum laut yang mencakup permasalahan illegal fishing, pelanggaran hukum internasional di Palestina, isu lingkungan dan pembangunan berkelanjutan, serta agenda International Law Commission (ILC), hukum dagang, investasi internasional, dan hukum luar angkasa.

Salah satu titik fokus penting adalah pembahasan mengenai pemulihan aset, yang melibatkan usulan Indonesia untuk membentuk Asset Recovery Expert Forum.

Usulan ini mendapat dukungan mayoritas negara-negara anggota AALCO, yang menyadari kompleksitas proses pemulihan aset hasil kejahatan. Rencananya, contact group akan dibentuk untuk memfasilitasi diskusi antara perwakilan negara anggota, termasuk pejabat pemerintah, praktisi, dan akademisi.

Dalam konteks ini, Menteri Hukum dan HAM Indonesia, Yasonna H. Laoly, menyatakan keyakinannya bahwa grup pakar ini dapat menjadi solusi penting dalam menangani permasalahan pemulihan aset yang dihadapi.

Illegal fishing juga menjadi perhatian penting bagi Indonesia, yang berupaya untuk mengkategorikan illegal fishing sebagai Kejahatan Terorganisir Transnasional.

Negara-negara anggota mendukung permasalahan ini, menyadari dampak besar yang ditimbulkannya terhadap lingkungan, ekonomi, dan sosial. Diperlukan pembahasan lebih lanjut untuk membentuk kerangka hukum internasional terkait illegal fishing.

Selain itu, Indonesia memperjuangkan pendekatan berimbang dalam isu lingkungan dan pembangunan berkelanjutan, mempertimbangkan kepentingan negara berkembang dalam pembentukan instrumen hukum internasional.

Indonesia juga mendorong upaya untuk menghentikan kekerasan di Palestina dan menyelesaikan akar permasalahan konflik Israel-Palestina sesuai dengan parameter yang telah ditetapkan oleh PBB.

Di samping persidangan, acara ini juga menampilkan pameran produk unggulan dari UMKM di Bali serta berbagai diskusi panel tentang berbagai topik, termasuk forum bisnis, pemulihan aset, hukum humaniter, dan Hague Conference on Private International Law (HCCH).

Menteri Yasonna berharap bahwa rangkaian kegiatan Sesi Tahunan AALCO yang ke-61 ini akan menjadi pendorong bagi semua pihak terkait untuk memperhatikan isu-isu global dan mempersiapkan Indonesia untuk memiliki suara yang kuat dalam memimpin komunitas Asia-Afrika dan internasional.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai AALCO dan detail acara 61st Annual Session of AALCO, kunjungi https://www.aalco.int/. ***

Cek berita dan artikel yang lain infosulawesi.com di Google News