Gowa - Pj Gubernur Sulawesi Selatan, Bahtiar Baharuddin, menggelar panen raya di Kabupaten Gowa setelah sebelumnya melakukan serupa di Kabupaten Maros. Acara panen raya ini diadakan di Desa Bonto Sunggu, Kecamatan Bajeng, sebagai bagian dari Gerakan Percepatan Tanam (Gertam) untuk mengantisipasi dampak El-Nino.
Meskipun menghadapi tantangan cuaca yang tidak menguntungkan akibat El Nino, panen raya ini berjalan sukses berkat penggunaan metode pompanisasi dan ketersediaan pupuk yang memadai di sekitar 250 hektar sawah di Bontosunggu.
Bahtiar Baharuddin, Pj Gubernur Sulsel, menyatakan apresiasi atas kerja keras petani dan menjelaskan, "Alhamdulillah hari ini sukses panen. Atas nama pemerintah provinsi, saya mengucapkan terima kasih atas kerja luar biasa petani kita. Ini kesyukuran bagi kita."
Sementara daerah lain menderita akibat kekeringan, petani di Bajeng berhasil menjalankan panen raya, menunjukkan pentingnya dukungan dalam bentuk pasokan pupuk, air, dan perlindungan tanaman dari serangan hama.
Petani memainkan peran penting dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan pangan, yang merupakan esensi dasar pemerintahan.
Bahtiar juga mendorong diversifikasi hasil pertanian dengan menanam palawija selain padi.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (TPHBun) Sulsel, Imran Jausi, menjelaskan bahwa dalam upaya mensukseskan Gerakan Nasional Penanganan Dampak El-Nino yang digulirkan oleh Kementerian Pertanian, Sulsel telah mencapai 70 persen dari target 80.900 hektar. Hasil pertanian mencapai 7 ton per hektar, yang melebihi standar produksi padi di Sulsel sebesar 5,2 ton per hektar.
Manajer Pemasaran Sulselbar Pupuk Indonesia, Mardani, menginformasikan bahwa penyaluran pupuk subsidi di Kabupaten Gowa mencapai tingkat serapan sebesar 80 persen, dengan stok yang cukup di empat distributor.
Imron Rosidi, Kepala Divisi Regional Badan Urusan Logistik (Divre Bulog) Wilayah Sulawesi Selatan dan Barat, mengungkapkan rasa syukur karena panen raya tersebut akan menjaga pasokan beras dan membantu mencegah inflasi.
Sementara itu, Deputi Direktur Bank Indonesia, Edy Kristianto, menyebutkan bahwa petani di Gowa memiliki semangat luar biasa dalam menjalankan pertanian.
Mereka bahkan memiliki sumur pompa sendiri, yang memungkinkan mereka menghemat biaya selama musim hujan. Bank Indonesia akan terus mendukung program pengendalian inflasi daerah dan mengawal produksi padi di Sulsel.
Pj Sekretaris Daerah Gowa, Abdul Karim Dania, menyatakan bahwa kehadiran gubernur memberikan semangat bagi petani untuk meningkatkan produktivitas pertanian di Gowa.
"Luas baku sawah di Gowa mencapai 32.903 hektar, dengan indeks pertanaman IP200 dan IP300, sedangkan Kecamatan Bajeng memiliki luas sawah baku sebesar 3.004 hektar dengan indeks pertanaman IP300," ujarnya.
Dengan berjalannya panen raya di tengah tantangan El Nino, Sulsel menunjukkan komitmen dan kesuksesan dalam mendukung pertanian dan ketahanan pangan di daerah ini. ***
Cek berita dan artikel yang lain infosulawesi.com di Google News