Logo

Bappeda Makassar Gelar FGD Penyusunan RTKD 2025-2029 untuk Maksimalkan Penyerapan Tenaga Kerja

MAKASSAR – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Makassar menggelar Forum Group Discussion (FGD), terkait Kebijakan Prioritas Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka dalam Penyusunan Rencana Tenaga Kerja Daerah (RTKD) Kota MakassarTahun 2025-2029.

Kegiatan tersebut bertujuan untuk memaksimalkan proses penyerapan tenaga kerja yang ada di Kota Makassar. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Alam Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Makassar, A. Ato Rakhmawan.

“Ini kan sebenarnya lagi menyusun dokumen ketenagakerjaan untuk 5 tahun, jadi tujuannya itu untuk memaksimalkan penyerapan tenaga kerja di Makassar. Jadi sekarang kita lagi menyusun dokumen. Kegiatannya itu fokus diskusi untuk menyerap masukan-masukan terhadap penyusunan dokumen tersebut,” ungkap Ato Rakhmawan, Minggu (24/11/2024).

Ato Rakhmawan juga mengatakan akan memfokuskan kegiatan penguatan ketenagakerjaan di sektor yang tertinggi dan berkontribusi lebih banyak di Kota Makassar.

“Jadi kita fokusnya ini dalam dokumen ini kita melihat dulu sektor apa yang paling berkontribusi di Makassar, jadi memang kalau kemarin kita lihat analisanya kita kan teratas di industri pengolahan, terus kontruksi, sektor jasa. Kita coba maksimalkan bahwa sektor ini yg tinggi karena kita harap dengan tingginya kontribusi di sektor tersebut juga bisa menyerap tenaga kerja,” katanya.

Kegiatan ini juga menghadirkan beberapa universitas yang ada di Kota Makassar dalam memberikan edukasi terkait ketenagakerjaan nantinya dan juga beberapa instansi terkait dalam mendorong ketenagakerjaan.

“Jadi pesertanya itu kita undang beberapa universitas, Politeknis STIA LAN, dari Unhas, UNM dan beberapa universitas yang mengadakan pendidikan vokasi terus kita undang Dinas Ketenagakerjaan Provinsi, Bappeda Provinsi Sulsel juga, dan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI),” ujarnya.

“Dan beberapa pelaku usaha dan beberapa perseroan terbuka juga kita undang untuk mendengarkan juga memberikanmasukan-masukan terhadap penyusunan ini, apa-apa yang menjadi keluhan, terkait perusahaan-perusahaan ketenagakerjaan yang ada di Makassar,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Ato Rakhmawan berharap dari kegiatan ini universitas dapat lebih mengembangkan lulusan mahasiswa agar memiliki sertifikasi yang dapat bermanfaat di dunia kerja.

“Harapannya dari beberapa perusahaan itu memang setelah kita lihat beberapa job fair yang dibuka, memang butuh tenaga kerja untuk mempunyai sertifikasi. Maka kita dorong untuk perguruan tinggi kalau bisa meluluskan mahasiswanya itu juga sudah dibekali dengan sertifikasi-sertifikasi supaya lebih gampang terserap di dunia kerja,” harapnya.