MAKASSAR – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah kantor dinas di kompleks Kantor Gabungan Dinas Lingkup Pemkot Makassar, Kamis pagi (10/7/2025). Dalam kunjungan tanpa pemberitahuan itu, sejumlah kepala dinas tidak berada di tempat, dan kondisi kantor pun tampak jauh dari standar pelayanan ideal.
Munafri tiba sekitar pukul 09.50 WITA, langsung menuju kantor Dinas Pekerjaan Umum (PU). Tanpa pengawalan resmi, ia menyisir ruang demi ruang, mengecek kehadiran staf, kebersihan ruangan, serta kualitas pelayanan publik. Saat membuka ruang Kepala Dinas PU, ia mendapati ruangan kosong.
“Mana bu Kadis?” tanya Munafri saat mendapati pimpinan dinas tidak ada di tempat.
Kepala Dinas PU, Zuhaelsi Zubir, baru muncul setelah sidak berlangsung beberapa menit. Munafri juga memeriksa meja pelayanan teknis, ruang perencanaan, dan arsip, sembari mengingatkan soal kerapian ruangan.
Sidak dilanjutkan ke Dinas Perikanan dan Pertanian (DP2). Di sana, lagi-lagi ruangan kepala dinas Aulia Arsyad kosong. Munafri mengecek plafon ruangan yang rusak dan menilai kondisi kantor memprihatinkan.
“Kondisi kantor tidak layak. Harus segera diperbaiki, masukkan anggarannya tahun ini,” instruksinya kepada staf dinas.
Setelah DP2, giliran Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang dikunjungi. Kepala Dinas DLH, Helmy Budiman, juga tidak hadir karena pemeriksaan kesehatan di rumah sakit. Meski demikian, sebagian staf sedang mengikuti rapat internal.
Wali kota terus bergerak ke Dinas Tata Ruang (Distaru). Plt Kadis, Fuad Azis, juga tak berada di kantor. Di tengah sunyi lorong-lorong kantor, Munafri membuka pintu-pintu ruangan kerja, mengecek toilet, mengevaluasi cat dinding, dan menilai pelayanan belum optimal.
“Optimalkan saja pelayanannya. Ini yang kita harapkan dari dinas.”
Kunjungan terakhir dilakukan di Badan Pendapatan Daerah (Bapenda). Di sini, Munafri memantau antrean warga, memastikan loket pelayanan berjalan sesuai jam kerja, dan menegaskan pentingnya peningkatan sarana prasarana. “Di sini banyak uang, jadi kantor dan pelayanannya harus lebih baik dari yang lain,” tegasnya.
Selama sidak, suasana kantor-kantor dinas cenderung sepi. Banyak pegawai terlihat menunduk, fokus bekerja, meski kehadiran atasannya dipertanyakan. Munafri aktif berdialog dengan staf, menanyakan alur pelayanan, sistem arsip, hingga kebersihan toilet.
Evaluasi dan Peringatan untuk Disiplin ASN
Sidak ini menjadi sinyal tegas dari Munafri bahwa standar disiplin dan pelayanan publik tidak bisa ditawar. Ia tampaknya ingin memastikan bahwa kantor pemerintah tidak sekadar berfungsi formal, tetapi benar-benar hadir melayani masyarakat secara maksimal.
“Pelayanan harus responsif, fasilitas harus mendukung, dan kehadiran pimpinan jadi teladan, bukan pengecualian,” sindirnya usai inspeksi.
Dengan munculnya beberapa kepala dinas yang absen di jam kerja dan kondisi kantor yang tidak prima, Munafri membuka ruang evaluasi terhadap kinerja pejabat struktural. Sidak ini menjadi bentuk nyata kontrol langsung dari pucuk pimpinan kota terhadap perangkat daerahnya. (*)
Simak berita dan artikel lainnya di: Google News infosulawesi.com
Ikuti info terbaru di: WhatsApp Channel Infosulawesi