LUWU -- Pemerintah Kabupaten Luwu bekerjasama dengan Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat menggelar edukasi keuangan bagi kaum perempuan sebagai pencegahan potensi penipuan investasi bodong.
Sekretaris Daerah Kabupaten Luwu Sulaiman dalam keterangannya, Jumat (25/7), mengatakan melalui kegiatan edukasi maka para peserta dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai cara mengelola keuangan rumah tangga secara bijak serta lebih waspada terhadap segala bentuk tawaran keuangan yang mencurigakan.
“Jangan mudah tergiur oleh iming-iming keuntungan tinggi dalam waktu singkat, selalu cek legalitas lembaga atau produk keuangan dan konsultasikan setiap keputusan finansial yang besar," katanya.
Ia juga menekankan pemberdayaan perempuan dalam keuangan adalah salah satu prioritas pemerintah Kabupaten Luwu.
“Kami percaya bahwa perempuan yang cerdas finansial akan membuat dampak besar bagi kesejahteraan keluarga dan pada akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi lokal secara berkelanjutan," tuturnya.
Sementara itu, Kepala BPS Provinsi Sulawesi Selatan Aryanto menjelaskan, kegiatan ini adalah bagian dari kerjasama dengan OJK sebagai upaya dari Gerakan Nasional Cerdas Keuangan untuk mengukur indeks literasi dan inklusi keuangan secara nasional.
Ia mengatakan, BPS diberi amanah dari OJK untuk melakukan survei tingkat literasi dan inklusi keuangan di masyarakat kita. Hasil dari tahun 2024 dan 2025 alhamdulillah literasi dan inklusi keuangan cukup baik meningkat.
"Literasi dari angka 65,43 persen meningkat menjadi 66,46 persen tahun 2025. Untuk inklusi keuangan meningkat dari 75,02 persen menjadi 80,51 persen”, ungkap Aryanto.
Menurutnya, apa yang sudah dilakukan oleh OJK untuk mensosialisasikan bagaimana masyarakat dapat berperan aktif menjangkau, memahami dan memanfaatkan lembaga-lembaga keuangan yang sudah diawasi oleh OJK.
“Masyarakat kita masih mengenal Pinjol, investasi bodong. Nah, inilah tugas OJK bagaimana meningkatkan literasi kepada masyarakat agar seluruh masyarakat memahami dan bisa mengakses keuangan yang ada di negara kita yang sudah diawasi oleh OJK dengan baik. Tentu, ini perlu adanya edukasi keuangan termasuk bagi ibu-ibu yang ada di Luwu”, lanjutnya.
Asisten Direktur Madya OJK Sulselbar Nurmasita menjelaskan bahwa OJK secara aktif menyelenggarakan edukasi keuangan untuk perempuan.
Tujuan utamanya adalah meningkatkan pemahaman dan keterampilan perempuan dalam mengelola keuangan pribadi dan keluarga, serta mendorong partisipasi mereka dalam sektor keuangan.
Serta memberikan pemahaman tentang produk dan layanan keuangan, pengelolaan anggaran, perencanaan keuangan, serta investasi.
Ikuti info terbaru di: WhatsApp Channel Infosulawesi